banjir_kota-Bima
Jakarta - Pelaku Usaha Mikro dan Kecil di lokasi bencana di Provinsi Aceh, Kabuparen Garut dan Kota Bima disiapkan bantuan modal usaha dari Kementerian Koperasi dan UKM. Bantuan melalui program Wirausaha Pemula (WP) diberikan sebagai tindak lanjut program penanganan KUKM pasca bencana.
Bantuan modal usaha bagi pelaku UMK di lokasi bencana melalui program WP ini diberikan Rp 10 juta hingga Rp 13 juta per UMK. "Kita dari kementerian khusus Pidie Jaya dan tiga kabupaten lain disinergikan dengan program wirausaha baru, karena kami tidak memiliki program hibah lain diprioritaskan untuk menjadi peserta WP (Wirausaha Pemula)," ujar Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha, Kemenkop UKM, Yuana Sutyowati di Jakarta, Rabu (18/1/2017).
Selama kurun waktu lima bulan terakhir telah terjadi bencana di tiga kabupaten/kota. Yakni Kabupaten Garut di Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Pidie Jaya di Provinsi Aceh dan Kota Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Total KUMKM yang mengalami musibah sebanyak 6.301 dengan nilai kerugian mencapai Rp 44,82 miliar. Rinciannya, yakni untuk musibah banjir bandang di Kabupaten Garut mengakibatkan 6 koperasi dan 676 UMKM menderita kerugian dengan total kerugian mencapai Rp 13,36 miliar. Untuk bencana banjir di Pidie Jaya terdapat 1.048 pelaku UMKM terdampak dengan total kerugian mencapai Rp 21,6 miliar. Sementara banjir di Bima terdapat 4.571 KUMKM dengan nilai kerugian mencapai Rp 9,86 miliar.
Terkait tindak lanjut program penanganan KUKM pasca bencana, Kemenkop UKM juga memfasilitasi dan mediasi dalam rangka restrukturisasi kredit KUMKM. Kemudian menggelar pelatihan peningkatan kapasitas dari Dana DAK non fisik, dan melaksanakan Bimtek recovery ekonomi.
"Koordinasi intern dan eksternal sudah kita lakukan. Yang kita harapkan dari dukungan pemerintah daerah dan stakeholders lain, terutama penanganan KUMKM pasca bencana," ucap Yuana.
Akibat bencana itu, kata Yuana, banyak kantor koperasi dan tempat usaha UMKM yang selama ini menjadi sarana dan prasarana dalam melaksanakan usahanya, mengalami kerusakan. Kerusakan itu berimbas pada menurunnya kemampuan KUMKM dalam memenuhi kewajibannya. Termasuk melaksanakan cicilan kredit.
Dari 6.301 KUMKM di tiga kabupaten kota tersebut diperkirakan terdapat 4.877 KUMKM sebagai nasabah kredit di kancab Bank Mandiri, BRI dan BNI setempat yang terindikasi akan mengalami kesulitan dalam membayar angsuran pinjaman.
Sebab itu, kata Yuana, Kemenkop dan UKM terus melakukan upaya pemilihan usaha bagi KUMKM pasca bencana dengan memfasilitasi dan mediasi restrukturisasi kredit KUMKM yang terkena musibah berupa perpajangan waktu kredit, dan pengurangan beban bunga.
"Koordinasi dengan BNPB, kami selama ini sudah lakukan dan menteri sangat konsen, karena presiden pantau. Kita juga koordinasi dengan Menko PMK dalam peran pemerintah di bencana, namun pemulihan pasca bencana itu bukan di kurun waktu tanggap darurat," pungkas Yuana.
Kemenkop UKM Daerah bencana Wirausaha Pemula