Sabtu, 23/11/2024 03:52 WIB

PolMark Research Center: Pemilih Partai Tak Taat pada Partai

Dari enam partai pengusung, kata Eep,  hanya pemilih dari PDI-P yang disiplin menggunakan hak suaranya untuk pasangan.

Ilustrasi Pilkada DKI Jakarta

Jakarta - Ada sejumlah persoalan yang membuat pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat kandas di putaran dua Pilkada DKI Jakarta. Salah satunya lantaran bergesernya pilihan pemilih.

Demikian disampaikan Pimpinan PolMark Research Center, Eep Saefulloh Fatah dalam acara diskusi bertajuk `Setelah Pilkada Usai`, di Cikini, Jakarta, Sabtu (22/4/2017). Menurut hasil survei PolMark, pemilih yang "balik badan" pilihannya itu justru dari partai pengusung Ahok-Djarot sendiri yakni Nasdem.

"Pemilih partai tidak taat pada partai. Bahkan NasDem ternyata pemilihnya di bawah 60 persen," ungkap dia.

Dari enam partai pengusung, kata Eep,  hanya pemilih dari PDI-P yang disiplin menggunakan hak suaranya untuk pasangan. "Satu-satunya yang disiplin hanya PDIP," terang dia.

Selain itu, lanjut Eep, ketidakmampuan tim pemenangan untuk memobilisasi suara liar dari paslon Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni. "Pertama, suara Ahok-Djarot terkarantina bukan hanya besar, tetapi turun 14 ribu suara. Suara pemilihnya hanya itu saja tidak bisa menjangkau pemilih lain," tutur dia.

Hal itu, sambung Eep, hasil tersebut menjadi gambaran para pimpinan partai dan seluruh jajarannya. "Menurut saya, ini momentum semua pihak untuk mengubah diri agar menjadi partai berbasis kepada rakyat," tandas Eep.

KEYWORD :

Hasil Pilkada DKI PDIP Eep Saefulloh Fatah




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :