Senin, 25/11/2024 20:12 WIB

INTERNASIONAL

Setelah Qatar Diembargo Negara Teluk

Pengguna media sosial melaporkan “panic buying,” dengan gambar keranjang belanja penuh dan sejumlah rak kosong

Aktivitas komsumen di supermarket di Doha, Qatar (Foto: AP)

Jedda - Warga Qatar pada Senin (5/6) berbondong-bondong ke supermarket membeli persediaan makanan, menyusul keputusan Arab Saudi menutup perbatasan darat satu-satunya negara yang efektif pagi hari.

Pengguna media sosial melaporkan “panic buying,” dengan gambar keranjang belanja penuh dan sejumlah rak kosong, setelah negara-negara Teluk utama memutuskan hubungan diplomatik dengan Doha.

"Tingkat keparahan embargo Qatar akan tergantung pada durasinya," kata John Sfakianakis, direktur riset ekonomi di Gulf Research Center (GRC). Jika ini adalah masalah yang berkepanjangan, maka "ini akan memiliki dampak signifikan pada barang-barang yang dapat diperdagangkan antara Teluk dan Qatar," kata ekonom Riyadh kepada Arab News.

Ribuan truk yang penuh dengan makanan terjebak di perbatasan Saudi-Qatar, tidak dapat memasuki Qatar pada Senin pagi. Hatian Al-Fassi, seorang akademisi yang berbasis di Doha, mengatakan, toko-toko penuh dengan orang-orang hingga rak-rak menjadi kosong. Ia menggambarkan keadaan tersebut mirip yang dilakukan orang saat hampir memasuki keadaan perang."

"Staf di Universitas Georgetown yang berbasis di Doha menerima pernyataan resmi, mereka harus menyediakan makanan dan minuman," kata Al-Fassi, yang mengajar di Universitas Qatar.

Qatar menerima sebagian besar impor makanannya melalui darat dari Kerajaan Inggris, satu-satunya negara Qatar yang memiliki perbatasan darat. Menurut sebuah laporan yang dikeluarkan oleh Institut Penelitian Arah Internasional di tahun 2015, sebagian besar impor makanan Qatar dikirim melalui Selat Hormuz atau melintasi perbatasan Saudi.

Dengan ditutupnya akses lahan dari Kerajaan, beberapa orang memperkirakan Qatar akan kekurangan produk makanan, yang memaksanya untuk mencari pengganti. Akan ada mitra dagang alternatif untuk Qatar, tapi "harganya bisa lebih tinggi," kata Sfakianakis. "Qatar bisa memilih mengimpor lebih banyak barang melalui armada udara. Semuanya masih harus diidentifikasi, "katanya.

KEYWORD :

Qatar Arab Saudi Panic buying




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :