Pertunjukan rudal balistik Korea Utara
Jakarta - Korea Utara (Korut) menembakkan proyektil yang diyakini rudal jelajah jarak dekat ke darat dari pantai Timurnya, pada Kamis (8/6). Uji coba tersebut merupakan lanjutan rudal-rudal sebelumnya yang mampu mencapai benua Amerika Serikat.
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan dalam pernyataan bahwa peluncuran tersebut berasal dari kota pesisir timur Korea Utara Wonsan, dan bahwa proyektil tersebut kemungkinan meluncur sekitar 200 kilometer (sekitar 125 mil).
Dilansir Arab News, pernyataan tersebut segera dilaporkan ke Presiden Korea Selatan Moon Jae-in namun tidak memberikan rincian lebih lanjut. Uji coba rudal Korut adalah tantangan yang sulit bagi Moon, seorang liberal yang terpilih bulan lalu yang telah menyatakan keinginannya untuk bersahabat dengan Pyongyang.
Korut diprediksi dapat memiliki ICBM bereplikasi nuklir dalam beberapa tahun ke depan, mungkin juga merupakan perhatian kebijakan luar negeri paling mendesak bagi administrasi Trump, yang telah terganggu oleh kekacauan politik dalam negeri dan memaksa China untuk mengendalikan Aktivitas senjata di Utara.
Pekan lalu, Korut melepaskan rudal balistik jarak pendek yang mendarat di zona ekonomi maritim Jepang, yang memicu protes dari Tokyo dan Seoul. Tes senjata Korut dimaksudkan untuk membangun program nuklir dan rudal yang dapat bertahan terhadap apa yang dilihatnya sebagai permusuhan AS dan Korsel, namun juga dianggap oleh analis luar sebagai cara membuat tuntutan politiknya jelas bagi para pemimpin di Washington dan Seoul.
Presiden Korsel Upayakan Dialog dan Jalan Penyatuan dengan Pyongyang yang Dianggap Terisolasi
Tuntutan ini mencakup pemindahan hampir 30.000 tentara AS di Korea Selatan yang dimaksudkan untuk mengecek agresi Korea Utara Peluncura Kamis dari Wonsan adalah uji coba rudal keempat Korut dalam beberapa minggu terakhir, sebab negara tersebut terus mempercepat pengembangan senjata nuklir dan misilnya.
Korut pada 14 Mei menayangkan sebuah rudal midrange baru yang kuat yang menurutnya bisa membawa hulu ledak nuklir yang berat. Para ahli mengatakan bahwa roket terbang lebih tinggi dan untuk waktu yang lebih lama daripada rudal lain yang sebelumnya diuji oleh Korut, dan suatu saat suatu hari bisa mencapai target sejauh Hawaii dan Alaska.
Korea Utara Uji coba Rudal Korea Selatan
