Sabtu, 23/11/2024 02:19 WIB

Panjat Pinang Jadi Tradisi Lebaran di Jambi

Lomba-lomba tersebut biasa diadakan pada lebaran hari kedua. Selain panjang pinang untuk dewasa,  juga ada lomba makan kerupuk bagi anak-anak.

Anak ini sedang menahan rekannya yang sedang mencoba naik pada lomba panjat pinang (Foto: PR)

Jambi - Kalau biasanya lomba panjat pinang diadakan pada 17 Agustusan, tapi di Desa Betung, Kumpeh, Muarojambi, Jambi justru dibikin di hari raya lebaran untuk menghibur warga desa.  Lomba seperti itu, ternyata sudah menjadi tradisi turun menurun dan menjadi hari sakral.

"Lomba ini untuk menghibur masyarakat desa yang merantau dan mereka pulang ke kampung saat lebaran. Dan setelah mereka kembali lagi merantau diharapkan mereka selalu teringat kampung halaman," kata Indra Gunawan, Kepala Desa Betung.

Dikatakan Indra, lomba-lomba tersebut biasa diadakan pada lebaran hari kedua. Selain panjang pinang untuk dewasa,  juga ada lomba makan kerupuk bagi anak-anak. Dan soal dana, bersumber dari swadaya masyarakat setempat. Setiap tahun kegiatan ini didukung penuh warga terutama yang berpenghasilan lebih.

"Untuk dana sendiri swadaya dari masyarakat, seperti dari warga yang mempunyai usaha toko turut menyumbangkan dagangannya. Terutama untuk hadiah panjang pinang seperti sabun, ember, baskom dan lain-lainnya," ujar Indra.

Tujuan dari kegiatan, kata dia, bukan untuk mendapatkan hadiah. Tapi lebih di titik niatkan pada kebersamaan dan silaturrahmi antarwarga setempat.

Tak hanya desa itu yang tradisi bikin lomba,  di Kelurahan Tahtul Yaman warga menggelar tradisi beragam perlombaan. Seperti mengambil uang koin di dalam taburan tepung terigu, lomba mengupas telur rebus, balap karung, tarik tambang serta yang terakhir adalah panjat pohon pinang. (Ant)

KEYWORD :

Tradisi Lebaran Panjat Pinang Idul Fitri




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :