Anak ini sedang menahan rekannya yang sedang mencoba naik pada lomba panjat pinang (Foto: PR)
Jambi - Kalau biasanya lomba panjat pinang diadakan pada 17 Agustusan, tapi di Desa Betung, Kumpeh, Muarojambi, Jambi justru dibikin di hari raya lebaran untuk menghibur warga desa. Lomba seperti itu, ternyata sudah menjadi tradisi turun menurun dan menjadi hari sakral.
"Lomba ini untuk menghibur masyarakat desa yang merantau dan mereka pulang ke kampung saat lebaran. Dan setelah mereka kembali lagi merantau diharapkan mereka selalu teringat kampung halaman," kata Indra Gunawan, Kepala Desa Betung. Dikatakan Indra, lomba-lomba tersebut biasa diadakan pada lebaran hari kedua. Selain panjang pinang untuk dewasa, juga ada lomba makan kerupuk bagi anak-anak. Dan soal dana, bersumber dari swadaya masyarakat setempat. Setiap tahun kegiatan ini didukung penuh warga terutama yang berpenghasilan lebih."Untuk dana sendiri swadaya dari masyarakat, seperti dari warga yang mempunyai usaha toko turut menyumbangkan dagangannya. Terutama untuk hadiah panjang pinang seperti sabun, ember, baskom dan lain-lainnya," ujar Indra.Tradisi Lebaran Panjat Pinang Idul Fitri