Presiden Filipina, Rodrigo Duterte saat memberikan keterangan pers
Jakarta - Pengamat militer dan intelijen Nuningtyas Nefo Handayani Kertopati menyatakan rencana pengiriman pasukan TNI membantu tentara Filipina, Armed Forces of The Philippines (AFP) menumpas ISIS di Marawi, tidak lepas dari pemahaman presiden Duterte tentang kelebihan tentara Indonesia. Menurutnya, TNI memang ditopang kemampuan tempur khusus yang sudah melekat pada tiap personel pasukan.
"Menurut saya Duterte itu ngerti sejarah, makanya yang diminta itu TNI bukan tentara lain," ujar perempuan yang biasa dipanggil mbak Nuning ini kepada Jurnas.com di Jakarta, Minggu (2/7/2017).
Dosen Universitas Pertahanan ini menyampaikan pemahaman terhadap medan tempur menjadi basis utama pasukan dalam melakukan operasi perang menghadapi musuh.
"Kesiapan prajurit TNI yang dikirim juga harus meliputi kemahiran Perang a la Urban Warfare sesuai dengan kondisi geososial dan geografis Filipina. Saya khusus mengulas sejauh mana hadapiUrban Warfare itu," ucapnya.
Nuning mengatakan urban warfare adalah peperangan kota dengan tantangan para prajurit bertempur melawan insurgencies (musuh) yang berbaur dengan masyarakat umum. Ia menjelaskan peperangan seperti itu berlangsung di kota atau perkampungan padat penduduk dimana insurgencies melakukan penyamaran dan menyerang pasukan saat lengah.
"Taktik tempur sama dengan peperangan gerilya dan anti gerilya. Bedanya dengan gerilya adalah medan tempur di hutan.
Urban warfare sangat mengandalkan akurasi intelijen untuk bisa mendeteksi posisi insurgencies yang tersebar," terangnya.
Lebih lanjut Nuning mengutarakan Pasukan andalan pemerintah harus bisa merebut hati rakyat. Tujuannya, agar rakyat berpihak sepenuhnya kepada pasukan pemerintah yang sah.
"Urban warfare juga harus bisa memutus garis logistik insurgencies dengan cepat dan tepat sehingga kemampuan tempur insurgencies bisa dipatahkan," jelasnya.
"Jadi pokoknya urban warfare itu medan tempurnya di kota. Jadi perlu latihan khusus karena standar prajurit bertempur di hutan atau pegunungan yang sepi penduduk. Sedangkan TNI dikenal pakarnya gerilya karena kita dulu yang mengajarkan ke tentara Vietnam tahun 1950-an," tuturnya.
Nuning menegaskan TNI punya taktik yang lebih hebat karena konsepnya adalah Urban Warfare dapat secara cepat dirubah menjadi Jungle warfare.
"Insurgencies harus bisa didesak keluar kota atau perkampungan baru bisa diselesaikan. Konsep itu yang jadi unggulan kita," paparnya.
KEYWORD :Duterte TNI Urban Warfare