Presiden Rusia, Vladimir Putin
Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin, menekankan pentingnya diplomasi untuk mengakhiri perselisihan antara Qatar dan beberapa negara Arab lainnya. Hal itu disampaikan usai melakukan telepon dengan Emir Sheikh Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani, Kremlin pada Sabtu (2/7)
"Vladimir Putin menekankan pentingnya upaya diplomasi politik yang bertujuan mengatasi perbedaan pendapat dan normalisasi situasi sulit yang ada," kata Putin dan emir Qatar via telefon.
Kremlin mengatakan, para pemimpin Rusia dan Qatar juga membahas kerja sama antara negara dalam hal energi dan investasi. Sebelumnya pada Sabtu (1/7) Kremlin mengatakan, Putin telah berbicara dengan Raja Bahrain Hamad bin Isa Al-Khalifa melalui telepon tentang perselisihan Qatar.
Dalam pidatonya dengan raja Bahrain, Putin menekankan perlunya dialog langsung antara semua pemerintah yang terlibat dalam perselisihan tersebut, yang memberikan pengaruh negatif ke Timur Tengah, kata Kremlin.
Kremlin mengatakan, bulan lalu situasi "stabil dan damai" di Teluk adalah kepentingan Rusia. Moskow berusaha melangkah hati-hati dalam perselisihan tersebut karena menginginkan hubungan baik dengan Qatar dan Arab Saudi.
Rusia Klaim Gagalkan Serangan Pesawat Nirawak Ukraina di Atas Wilayah Moskow, Tidak Ada Kerusakan
Rusia mendukung Presiden Bashar Assad dalam konflik Suriah selama enam tahun dan dekat dengan Iran, yang memiliki hubungan erat dengan Riyadh.
Moskow menjual sahamnya di negara bagian minyak Rosneft ke Qatar tahun lalu dan telah mengkoordinasikan pemotongan produksi minyak dengan Saudi sebagai bagian dari pakta global untuk mengangkat harga minyak.
Rusia Qatar Negara Teluk