Menristekdikti Mohamad Nasir bersama pimpinan perguruan tinggi se-Jawa Timur (foto: Humas)
Surabaya – Suara penolakan terhadap radikalisme dan terorisme di tanah air terus bermunculan. Setelah deklarasi Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Kawasan Timur Indonesia pada pertengahan Juni lalu, kini giliran perguruan tinggi se-Jawa Timur melakukan hal serupa.
Dalam kunjungan kerjanya ke Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengingatkan kepada civitas akademika perguruan tinggi mengenai pentingnya memupuk rasa nasionalisme dan cinta tanah air serta mencegah munculnya bibit radikalisme dan terorisme di kampus.
“Mahasiswa dan lulusan perguruan tinggi harus memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi, “ ujar Menteri Nasir, Jumat (7/7) di Surabaya.
Di akhir sesi, Menristekdikti bersama pimpinan Perguruan Tinggi Se-Jawa Timur melakukan Deklarasi Anti Radikalisme dengan tema “Deklarasi Dari Surabaya Untuk Indonesia”. Ada lima poin penting dalam deklarasi ini yakni:
1. Menjunjung Tinggi Pancasila dan UUD 1945 demi Keutuhan NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika
2. Mencegah dan melarang berbagai bentuk kegiatan yang bertentangan dengan Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika
3. Mencegah dan melarang berbagai bentuk kegiatan radikalisme dan terorisme serta Menjaga Kerukunan Umat Beragama.
4. Mencegah dan melarang penyalahgunaan dan peredaran Narkoba, Precursor dan zat adiktif lainnya.
5. Menanamkan dan mengimplementasikan nilai-nilai bela negara.
KEYWORD :Menristekdikti Radikalisme Pendidikan Jawa Timur