Politisi PDIP, Ali Fahmi
Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kesulitan dalam memburu Dirut PT Viva Kreasi Investindo, Ali Fahmi atau Fahmi Alhabsyi. Lembaga antikorupsi berharap partisipasi masyarakat yang mengetahui keberadaan kader PDIP yang disebut-sebut memiliki peran penting terkait kasus suap proyek pengadaan satelit monitor di Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI.
"Kami masih melakukan pencarian terhadap saksi. Kalau ada informasi silakan beritahu," kata Jubir KPK, Febri Diansyah di Jakarta, Senin (10/7/2017).
Seperti diketahui, KPK belum bisa menghadirkan Ali Fahmi dalam setiap persidangan kasus suap pejabat Badan Keamanan Laut (Bakamla). Padahal, Ali Fahmi disebut memiliki peranan krusial dalam kasus Bakamla itu.
KPK sendiri masih meyakini Ali Fahmi maish berada di dalam negeri. Pasalnya, Ali Fahmi masih masuk dalam daftar pihak yang dicegah berpergian ke luar negeri. "Kalau diperlintasan imigrasi nggak ada," terang Febri.
Ali Fahmi diduga sebagai `penyambung lidah` pemilik PT Melati Technofo Indonesia, Fahmi Darmawansyah ke Bakamla. Ali Fahmi bahkan yang menjanjikan proyek Bakamla ke Fahmi Darmawansyah.
Dalam persidangan kasus suap Bakamla terungkap bahwa Fahmi Darmawansyah menyerahkan uang puluhan miliar ke Ali Fahmi. Uang itu diminta oleh Ali Fahmi untuk `mengurus` anggaran proyek Bakamla di DPR.
Ada beberapa anggota DPR yang diduga kecipratan uang puluhan miliar tersebut. Salah satunya politikus Golkar Fayakun Andriadi.
Selain perkara suap itu, KPK juga mendalami dugaan kongkalikong dalam pembahasan anggaran tersebut di DPR RI. Lembaga superbody tengah menguatkan bukti-bukti terkait hal itu.
Suap Bakamla PDIP Ali Fahmi