Pilkada Kota Palembang (Ilustrasi).
Jakarta - Pembahasan mengenai paket pasangan calon di Pilkada Kota Palembang 2018 telah ramai dibicarakan di berbagai tempat. Hal yang paling mengejutkan publik adalah munculnya kepastian pasangan Mularis Djahri-Lury Elza Alex Noerdin untuk berlaga dalam kontestasi. Pasangan ini juga sudah mulai menyebarkan berbagai photo berdua dalam banyak kegiatan pra-kampanye.
"Kepastian munculnya pasangan ini jelas memberi detterance effect kepada lawan politiknya karena kekuatan modal politik dan ekonomi yang tak terbantah," demikian dinyatakan Muchtar S Shihab dari kantor Lembaga Survei Politik Indonesia (LSPI) kepada media, saat diwawancara mengenai peta kekuatan para paslon.
Muchtar menyatakan pasangan Mularis-Lury adalah pasangan paling menarik dan punya peluang menang amat tinggi. Muchtar menjelaskan tiga sebab untuk argumennya. Pertama, dalam survei yang dilakukan lembaganya, siapapun yang dipasangkan dengan Lury punya peluang menang yang tinggi. Hanya jika Lury maju sendiri sebagai calon walikota, posisinya ada di nomor empat.
"Lury ini ibarat gong dalam gamelan, dipasangkan dengan siapapun memberi kontribusi kemenangan yang tinggi, apalagi saat dipasangkan dengan Mularis," ujarnya.
Kedua, Mularis dan Lury masing-masing sudah punya partai pendukung. Walau belum dapat dipastikan 100 persen mengusung, namun kedudukan ayah kandungnya yakni Gubernur petahana Alex Noerdin sebagai ketua partai Golkar Sumsel adalah fakta politik tak terbantah. Demikian juga dengan kedudukan Mularis sebagai ketua partai Hanura Sumsel adalah modal fiks dan solid.
Sayangkan Penyitaan Uang Perusahaan Rp21 Miliar, Kuasa Hukum Mularis Pertanyakan Laporan Model A
"Jangan pandang remeh Alex Noerdin. Beliau itu pemain kawakan dalam pilkada, sekali turun pasti harus menang, perhitungannya suka tepat," jelasnya.
Ketiga, pasangan Mularis-Lury memenuhi tiga unsur syarat kemenangan yaitu dana kampanye, akses media dan jaringan pemenangan terlatih.
"Tiga hal itu penting sekali dalam pilkada. Jangan mengira karena posisi petahana kemudian mudah menang, justru banyak petahana tumbang. Ahok dan Rano Karno adalah contoh petahana yang tumbang, kurang populer apa mereka tetapi kalah karena gagal mengantisipasi gerakan politik lawannya," pungkasnya.
Dihubungi terpisah, advisor senior Kantor Konsultan Politik Konsep Indonesia (Konsepindo Research & Consulting) Katibul Umam Adam menjelaskan kunci kemenangan Pilwako Palembang berada di tangan Gubernur Alex Noerdin. Jika Alex mendukung petahana, kemungkinan besar petahana akan menang. Demikian juga jika Alex mendukung Sarimuda, apalagi memasangkannya dengan puterinya, tentu bisa menang.
"Sederhananya siapa didukung Alex Noerdin, akan menang," ujarnya.
Konsultan politik Alex Noerdin pada Pilgub Sumatera Selatan tahun 2013 ini menambahkan jika Lury benar-benar berpasangan dengan Mularis maka yang diuntungkan adalah warga Palembang. Itu karena pada posisi sebagai gubernur pun Alex Noerdin banyak sekali menginisiasi pembangunan fasilitas publik di Kota Palembang.
"LRT itu jelas sekali terwujud atas inisiasi beliau, jadi komitmen kecintaannya pada Kota Palembang tak diragukan lagi. Dengan menurunkan puterinya maju di Pilwako Palembang, berarti banyak program spektakuler yang akan dibangun di sana. Palembang akan maju, lebih dari sekarang," pungkasnya.
KEYWORD :Pilkada Kota Palembang mularis djahri