Syaifullah Yusuf dan Tri Rismaharini
Jakarta - Pilkada Jawa Timur tampak tidak terlalu menarik jika tokoh-tokoh yang selama ini dipandang layak untuk serta dalam kontestasi justru menjauh atau malah melebur. Itu karena dominasi wakil gubernur petahana tidak bisa dihentikan kecuali dengan majunya para lawan politiknya selama ini.
Demikian diungkapkan Muchtar S Shihab saat rilis survei LSPI (Lembaga Survei Politik Indonesia) di Surabaya tadi siang (10/7).
Muchtar memaparkan elektabilitas Gus Ipul (Syaifullah Yusuf)sudah mencapai angka 31,69 persen.
Abaikan Riset Pembunuh Dokter
"Angka ini cukup tinggi dan mempunyai kecenderungan naik di masa survei berikutnya," ujarnya.
Posisi kedua dan seterusnya diduduki oleh Tri Rismaharini dengan elektabilitas sebesar 24,31 persen kemudian Khofifah Indar Parawansa 21.74 persen, Abdullah Azwar Anas 9,32 persen dan Abdul Halim Iskandar 4,97 persen.
Dirundung Tewas Dokter Aulia
Muchtar menjelaskan Syaifullah Yusuf dan Tri Rismaharini merupakan dua figur beda ideologi yang kayak bertarung. Basis pemilih mereka berbeda. Sedangkan basis pemilih Khofifah Indar Parawansa dengan Gus Ipul hampir mirip.
"Jika khofifah tidak serta dalam kontestasi, Gus Ipul diuntungkan. Jika Risma berpasangan dengan Gus Ipul, pilkada Jatim sudah selesai sebelum ditabuh," ujarnya.
Peta politik Jatim menurut LSPI seharusnya dibuat menarik. Caranya dengan meminta partai politik bertarung secara jantan. Koalisi yang dibangun jauh hari sebelum masa pendaftaran justru membuat pilkada lesu dan tidak bergairah, apalagi jika justru yang berkoalisi adalah dua kekuatan politik besar di sana.
"Jawa Timur sebenarnya mirip dengan Jawa Barat, bisa jadi barometer nasional. Ini jika kekuatan nasionalis adu kerbau dengan kekuatan Islam, kita tunggu saja bagaimana nanti laganya, Belanda masih jauh," ujar Muchtar menutup penjelasannya.
Survei LSPI dilakukan melalui wawanara tatap muka dengan 800 responden dan menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error sebesar 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
KEYWORD :Pilgub jatim gus ipul risma