Rudal balistik antarbenua Hwasong-14 terlihat dalam foto bertanggal yang dilepaskan oleh Kantor Berita Pusat Korea Utara Korea Utara di Pyongyang pada 5 Juli (Foto Finacial Tribune)
Jakarta - China kembali mendapat panggilana beruntun dari Amerika Serikat untuk memberi tekanan lebih besar pada Korea Utara. Ia mendesak Pyongyang sebagai `teori tanggung jawab China` dan juga meminta semua pihak perlu menekan negara tersebut
Menurut laporang Reuters, Presiden AS Trump menyatakan bahwa China, dengan hubungan ekonomi dan diplomatiknya yang erat dengan Pyongyang, tidak berbuat banyak untuk mengendalikan Korut.
Perasaan itu menjadi sangat akut sejak Pyongyang meluncurkan rudal balistik antarbenua yang oleh beberapa ahli percaya dapat mencapai Alaska, dan sebagian pantai barat AS.
Sesekali Bentrok soal Batas Laut Cina Selatan, Tiongkok-Vietnam Menandatangani 14 Kesepakatan
Ditanya telepon dari Amerika Serikat, Jepang dan negara-negara lain di China untuk memberi tekanan lebih besar pada Korut, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Geng Shuang mengatakan, China tidak mengalami ketegangan dan kunci untuk sebuah resolusi tidak terletak pada Beijing.
"Baru-baru ini, beberapa orang, yang berbicara tentang masalah nuklir semenanjung Korea melebih-lebihkan dan memberi kesan pada apa yang disebut `teori tanggung jawab China`," kata Geng
"Saya pikir ini menunjukkan kurangnya pengetahuan, sepenuhnya benar tentang masalah ini, atau ada motif tersembunyi untuk itu, mencoba mengalihkan tanggung jawab," tambahnya.
China telah melakukan upaya yang tak henti-hentinya dan memainkan peran yang konstruktif, namun semua pihak harus saling bertemu, kata Geng. "Meminta orang lain untuk melakukan pekerjaan, tapi tidak melakukan apa-apa sendiri tidak baik. Ditusuk di belakang benar-benar tidak bai," katanya
Sementara China geram dengan uji coba nuklir dan rudal Korut yang berulang. Ia juga menyalahkan Amerika Serikat dan Korea Selatan karena ketegangan yang memburuk dengan latihan militer mereka. China kecewa dengan penyebaran sistem rudal anti-rudal AS di Korea Selatan, yang menurutnya mengancam keamanannya sendiri dan tidak akan melakukan apapun untuk meredakan ketegangan.
Selain itu, Beijing mengeluhkan Washington memberikan sanksi sepihak kepada perusahaan dan individu China untuk urusan mereka dengan Korut. Geng mempertanyakan bagaimana upaya China dapat menghasilkan buah jika, ketika mencoba memadamkan api, yang lain menambahkan minyak ke api, dan jika, saat menerapkan resolusi PBB, yang lainnya merugikan kepentingannya.
Semua orang perlu menerima tanggung jawab mereka untuk meminta Korut kembali ke jalur yang benar mengenai resolusi damai melalui perundingan, agar kata Geng, "Teori tanggung jawab China pada isu nuklir semenanjung bisa berhenti".
KEYWORD :
Korea Utara Rudal Nuklir Amerika Serikat China