Juru Bicara Menteri Luar Negeri Iran (Menlu Ir), Bahram Qasemi (Foto: Pars Today)
Jakarta - Iran menyalahkan kebijakan sewenang-wenang dan bertentangan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk meningkatkan ketidakstabilan global. Negara yang berjuluk Negeri Para Mulla Tersebut menolak deskripsi AS yang menyebut Teheran sebagai negara nakal.
Ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat meningkat tajam sejak Trump menjabat. Ia sering menuduh Teheran mendukung militansi dan terorisme.
"Trump mencari alasan untuk melakukan subversi dan pemberontakan atas kebijakan dan tindakan sewenang-wenangnya yang bertentangan, juga pendapat sekutu yang sombong dan agresif di wilayah tersebut," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Bahram Qasemi, dilansir IRNA
Pada Kamis (13/7), Trump menduga ancaman bersumber dari rezim nakal seperti Korea Utara, Iran, Suriah, dan pemerintah yang membiayai dan mendukung mereka.
Pejabat senior Iran menyalahkan sekutu AS Arab Saudi, saingan regional Iran, atas ketidakstabilan dan serangan di Timur Tengah, termasuk serangan tanpa pandang bulu terhadap Yaman dan teror bulan lalu yang menewaskan 18 orang di Teheran.
Seorang pejabat senior AS mengatakan pada Kamis bahwa presiden Trump mematuhi kesepakatan nuklir Iran 2015 dengan kekuatan dunia, meskipun ia terus melakukan reservasi mengenai hal tersebut.
Iran Arab Saudi Amerika Serikat