Tentara Myanmar
Washington - Militer Myanmar dianggap telah mempertahankan hubungan dengan Korea Utara, meskipun pihak pemerintah menolak berbagai kerja sama, administrasi Trump mendesak agar tidak ada lagi jalinan relasi yang tersisa antara kedua negara tersebut.
Washington mengajukan kekhawatirannya tersebut ke pemimpin de facto Myanmar, peraih Nobel Perdamaian Aung San Suu Kyi, dan kepala dinas senior Jenderal Min Aung Hlaing, ketika melakukan sebuah kunjungan oleh utusan khusus yang menangani persoalan AS untuk Korea Utara.
Pada kunjungan Duta Besar AS Joseph Yun ke Myanmar, AS menggarisbawahi kekhawatiran atas berlanjutnya hubungan Korea Utara yang sudah dimulai pada masa pemerintahan militer Myanmar.
"Ini adalah kesempatan yang bagus untuk menyampaikan, bahwa setiap hubungan yang melibatkan Korea Utara, khususnya keterlibatan militer, kontraproduktif untuk mencoba mengakhiri ancaman Korut, mengingat ia juga mengincar wilayah tersebut dan bahkan seluruh dunia," ujar salah satu pejabat yang tidak disebutkan namanya, pada kantor berita Reuters.
Dia menolak mengatakan jenis kerjasama militer yang terus berlanjut antara Korut dan Myanmar.
Masih belum ada tanggapan dari kedutaan Myanmar di Washington atas permintaan tersebut. Pejabat tersebut mengatakan bahwa sanksi AS terhadap badan pengadaan militer Myanmar yang diratakan tahun ini, dimaksudkan untuk mencerminkan keprihatinan lama mengenai urusan militer dengan Pyongyang.
Myanmar menegaskan bahwa kesepakatan senjata dan hubungan militer dengan Korea Utara telah dihentikan sebelum transisi Myanmar ke pemerintahan sipil pada tahun 2011 lalu.
Dua mantan pejabat AS mengungkapkan bahwa, militer Myanmar dahulu diyakni mengimpor senjata buatan Korea Utara dan bahkan terdapat personol Korut yang juga bekerja di Myanmar.
Setiap ikatan yang terjadi sekarang, mungkin merupakan bagian dari kesepakatan yang belum selesai, meski begitu pejabat itu menambahkan bahwa tidak ada indikasi adanya urusan nuklir dalam hubungan yang terjalin tersebut.
KEYWORD :Amerika Serikat Myanmar Korea Utara