Donald Trump (Foto: Reuters)
Jakarta - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, memperingatkan bahwa Iran akan menghadapi konsekuensi baru yang serius kecuali membebaskan dan mengembalikan semua warga negara Amerika yang ditahan di Negeri Para Mullah tersebut.
Trump mendesak Iran mengembalikan Robert Levinson, mantan petugas penegak hukum AS yang kabarnya menghilang lebih dari 10 tahun lalu. Ia juga menuntut agar Teheran membebaskan Siamak Namazi dan ayahnya, Baquer, Reuters melaporkan dikutip dari Financial Tribune pada Minggu (23/7)
Pada Selasa (17/7), Washington menjatuhkan sanksi ekonomi baru terhadap Iran mengenai program rudal balistiknya dengan alasan kegiatan kejahatan Teheran di Timur Tengah mengurangi kontribusi positif yang berasal dari kesepakatan nuklir 2015.
Langkah tersebut memberi isyarat, pemerintah Trump berusaha memberi tekanan lebih besar pada Iran sembari tetap melakukan kesepakatan antara Teheran dan enam kekuatan dunia untuk mengekang program nuklirnya dengan imbalan sanksi minyak dan keuangan internasional.
Pernyataan Jumat (21/7) mengatakan Trump dan pemerintahannya melipatgandakan usaha mengembalikan semua orang Amerika yang ditahan tidak adil di luar negeri. Pengadilan Iran menghukum Siamak Namazi berusia 46 tahun dan ayahnya yang berusia 80 tahun Baquer Namazi masing-masing 10 tahun penjara karena tuduhan melakukan mata-mata dan bekerja sama dengan Amerika Serikat. Sementara Levinson, Iran mengatakan tidak mengetahui lokasinya.
Pasukan keamanan Iran menahan Siamak pada Oktober 2015 saat ia mengunjungi keluarga di Teheran. Ayahnya, seorang mantan gubernur provinsi Iran dan mantan pejabat UNICEF, ditangkap pada Februari tahun lalu.
Levinson, mantan agen Biro Investigasi Federal dan untuk Administrasi Penegakan Obat-obatan, menghilang pada 2007 dan pemerintah AS menggelontorkan hadiah sebesar USD5 juta bagi seseorang yang menemukan hingga mengembalikannya dengan selamat
Iran Amerika Serikat Tahanan Ekonomi