Presiden Filipina, Rodrigo Duterte saat memberikan keterangan pers
Jakarta - Situasi perang antara militer Filipina dengan militan ISIS di wilayah Marawi, hingga saat ini masih terus berlangsung. Kelompok yang mengatasnamakan Islam itu, menguasai separuh daerah tersebut dan belum menyerah walau sudah diserang dari udara dan artileri.
Presiden Filipina, Rodrigo Duterte menyatakan, siap jika konflik mesti berjalan hingga setahun lamanya. Dan Kongres Filipina telah menyetujui permintaan Duterte untuk memperpanjang darurat militer hingga akhir tahun di Mindanao. Dengan demikian, pasukan keamanan sekaligus mendapatkan kewenangan lebih besar untuk mengejar para ekstemis hingga ke luar Marawi. Duterte telah memerintahkan militer untuk menghindari korban sipil lebih banyak.Baca juga :
Proses Akuisisi PT Jembatan Nusantara oleh ASDP Bermasalah, KPK: Kapal Tak Sesuai Spesifikasi
Sejak perang itu, lebih dari 500 orang tewas, termasuk 45 warga sipil dan 105 pasukan pemerintah. "Saya memerintahkan mereka `jangan menyerang.` Yang terpenting adalah kami tidak mau membunuh orang," ujarnya.
Proses Akuisisi PT Jembatan Nusantara oleh ASDP Bermasalah, KPK: Kapal Tak Sesuai Spesifikasi
Marawi Rodrique Duterte Filipina ISIS