Pasukan keamanan berjaga di luar kedutaan Israel di lingkungan Rabieh ibukota Yordania, Amman pada 23 Juli 2017 (Foto: AFP )
Jakarta - Dua pria Yordania ditembak mati dan seorang pria Israel terluka di dekat kedutaan Israel di Amman. Direktorat keamanan publik Yordania mengatakan, kronologi kejadian tersebut berlangsung saat warga Yordania memasuki bangunan penghunian di kompleks kedutaan besar untuk melakukan pekerjaan pertukangan sebelum kejadian tersebut.
Dua orang Yordania kemudian meninggal, termasuk seorang dokter yang tinggal di gedung tersebut, menurut situs berita Hala Akhbar. Laporan media lokal mengatakan seorang Israel berada dalam kondisi tidak stabil di rumah sakit, dengan sejumlah besar petugas keamanan dikerahkan di tempat kejadian.
Insiden tersebut terjadi setelah ketegangan meningkat di wilayah tersebut selama keputusan Israel memasang detektor logam di pintu masuk ke masjid al-Aqsa, yang menempati salah satu situs tersuci baik Islam maupun Yudaisme. .
Beberapa ribu orang berdemonstrasi pada Jumat (21/7) di Amman dan di kota-kota dan tempat-tempat penampungan pengungsi di seberang Yordan, yang merupakan kustodian Islam di situs tersebut, dikutip Independent pada Senin (24/7)
Detektor dipasang setelah dua polisi Israel ditembak mati oleh tiga orang bersenjata Arab-Israel pada 14 Juli. Langkah tersebut memicu serangkaian bentrokan kekerasan dan memimpin Mahmoud Abbas, Presiden Otoritas Palestina, untuk menghentikan kerja sama keamanan dengan Israel.
Pemimpin daerah lainnya memperingatkan bahwa bentrokan di Yerusalem dapat menyebar ke bagian lain Timur Tengah.
Yordania Israel Tembak mati