Sabtu, 23/11/2024 10:32 WIB

Fatayat NU Tolak Aksi Intoleransi, Pancasila jadi Amunisi

Aksi intoleransi antar umat beragama seperti kasus penistaan agama di Indonesia yang kian marak menjadi perhatian kalangan umat Islam.

Ketum Fatayat NU, Anggia Ermarini

Jakarta - Aksi intoleransi antar umat beragama seperti kasus penistaan agama di Indonesia yang kian marak menjadi perhatian kalangan umat Islam. Pengamalan Pancasila harus menjadi amunisi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Ketua Umum Fatayat NU Anggia Ermarini mengatakan, Fatayat NU sebagai badan otonom NU serta organisasi perempuan muda NU menolak segala bentuk kegiatan, aksi, gerakan serta pendidikan yang mengarah kepada terkikisnya rasa kebersamaan, kebhinekaan dan keberagaman.

"Fatayat NU menolak sebagai bentuk kekerasan hingga menyebabkan perpecahan antara sesama yang dapat merusak kebersamaan dalam kebhinekaan ," tegas Anggia, disela-sela acara halal bihalal pengurus Fatayat NU dan PBNU, Jakarta, Senin (24/7).

Anggia menuturkan, untuk mengatasi kamajemukan hendaknya semua pihak saling menghormati dan saling menghargai satu sama lain. Hal itu mengingat, Indonesia sebagai negara yang pluralisme.

"Menghindarkan rasa saling curiga, rasa paling benar sendiri, mengembangkan kembali budaya yang sangat luhur dengan toleransi, ramah dan saling mencintai dengan sesama adalah kunci dari keberagaman," terangnya.

Untuk itu, Fatayat NU mengajak segenap elemen bangsa untuk menerpakan pengamalan Pancasila sejak dini dimulai dari lingkungan keluarga hingga ke masyarakat.

"Melalui pendidikan terhadap keluarga, masyarakat lingkungan dan majelis taklim yang ada di seluruh Indonesia, nilai-nilai tersebut bisa menjadi amunisi kehidupan berbangsa dan bernegara," tegasnya.

KEYWORD :

Fatayat NU Perkawinan Anak PBNU Pancasila




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :