Sabtu, 23/11/2024 08:13 WIB

WARTA MPR

Lantik Dua Anggota MPR, OSO: Harus Berpolitik Kebangsaan

Wakil Ketua MPR Oesman Sapta Odang didampingi Mahyudin dan Hidayat Nurwahid melantik dua anggota MPR pergantian antar waktu (PAW) periode 2014-2019.

Wakil Ketua MPR, Oesman Sapta Odang lantik dua PAW Anggota MPR

Jakarta - Wakil Ketua MPR Oesman Sapta Odang (OSO) didampingi Mahyudin dan Hidayat Nurwahid melantik dua anggota MPR pergantian antar waktu (PAW) periode 2014-2019.

OSO langsung memandu pengucapan sumpah kedua anggota MPR tersebut. Mereka adalah Jimmy Demianus daerah pemilihan (dapil) Papua Barat, dan Erwin Tobing dapil Kalbar. Erwin menggantikan Karolin Margret Natasha yang terpilih menjadi bupati Landak, Kalbar.

Dalam sambutannya, OSO meyakini kedua anggota MPR baru itu mampu menjalankan tugas kenegaraan. Erwin merupakan purnawirawan Polri berpangkat inspektur jenderal (Irjen) sudah terbiasa dengan kedisiplinan. Sedangkan Jimmy, merupakan mantan aktivis yang kaya kreativitas dan wawasan.

"Di MPR diwakili orang yang wakili kepentingan politik dan daerah. Karenanya harus berpolitik kebangsaan. Kita boleh berbeda dari asal daerahnya, asal fraksinya, ketika di MPR tujuan satu Indonesia yang dicita-citakan," kata OSO, dalam sambutannya, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (26/7).

OSO menegaskan, MPR harus memberikan jaminann setiap umat beragama dalam melaksanakan ibadah serta memberikan rasa keadilan bagi setiap warga negara.

"Indonesia yang tidak menciptakan kesenjagangan di seluruh wilayah," tegasnya.

Dalam kesempatan itu, OSO mengatakan, pembangunan yang hanya berpusat di Jawa dan Jakarta telah menyebabkan kesenjangan luar biasa. Akibatnya, lanjut Oso, nasionalisme sebagian masyarakat terusik.

Namun, lanjut OSO, saat ini praktik pembangunan yang tersentral di Jakarta dan Jawa sudah tidak ada lagi. Ia mencontohkan, pembangunan perbatasan di Kalbar yang sudah semakin baik. Di Papua, harga semen dan bahan bakar minyak sudah sangat murah. Harga minyak yang dulu Rp 80 ribu sekarang sudah sama seperti di Jakart Rp 8 ribu per liter.

"Tugas politik kebangsaan dalam menghilangkan kesenjangan sudah tidak seberat dulu," tegas Ketua Umum Partai Hanura itu.

KEYWORD :

Warta MPR




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :