Sundari | Rabu, 26/07/2017 16:48 WIB
Menteri Pertanian, Amran Sulaimen
Pekan ini (20-26 Juli 2017) isu pelanggaran hukum dalam produksi beras PT Indo Beras Unggul (IBU) jauh menarik perhatian netizen dibandingkan dengan isu Perppu Ormas. Hal ini terungkap berdasarkan survei yang dipantau oleh lembaga pemantau media dan media sosial, Evello, ketika berbincang dengan redaksi Rabu (26/7).
“Pada periode pemantauan yang sama, netizen lebih ramai membicarakan soal penggeberebekan PT IBU dibandingkan dengan isu Perppu Ormas yang juga sedang ramai menjadi perbincangan publik” terang Azis Subekti, peneliti senior
Evello.
Azis juga menyebutkan bahwa jumlah kicauan netizen pengguna twitter terpantau mencapai 56.987 tweet, sementara isu Perppu Ormas pada periode yang sama 50.541 tweet ujarnya.
“Ini menunjukkan bahwa terjadi pergeseran perhatian netizen terhadap isu utama lainnya yang berkembang, baik isu politik maupun isu ekonomi” terang Azis.
Lebih jauh, Azis juga menyebutkan, jumlah akun twitter yang terlibat membicarakan isu oplosan beras PT. IBU mencapai 19.480 akun twitter. Sementara isu tentang Perppu Ormas dikicaukan sebanyak 17.884 akun twitter.
“Berdasarkan pantauan yang ada, kami menyimpulkan bahwa penggerebekan terhadap beras oplosan PT. IBU didominasi oleh sentimen negatif terhadap Kepolisian dan Kementerian Pertanian. Kami melihat bahwa isu kriminalisasi dan politisisasi menjadi bagian perbincangan netizen yang paling mengemuka, selain memang ada usaha Pemerintah dalam memberantas mafia pangan” terang Azis.
Ia juga menyebutkan bahwa pusat-pusat keramaian perbincangan netizen tentang isu beras didominasi akun-akun seperti @maspiyuuu, @saididu dan @ustadtengkuzul.
“Kita tahulah akun-akun yang paling dominan menjadi pusat keramaian seperti yang disebutkan di atas memang cenderung tidak percaya kasus beras oplosan PT. IBU sepenuhnya adalah kasus pidana” tutup Azis Subekti.
KEYWORD :
Beras Oplosan Polri Kementan Evello
