Uji coba Peluru Kendali Balistik Antar benua (ICBM) (Foto: Reuters)
Jakarta - Korea Utara menembakkan rudal pada Jumat (28/7) yang mampu menerjang Los Angeles dan kota-kota Amerika Serikat lainnya. Administrasi Trump menganggap peluncuran rudal tersebut ancaman paling mendesak dan berbahaya bagi perdamaian dunia.
"Karena mengancam dunia, senjata dan tes ini selanjutnya mengisolasi Korut, melemahkan ekonominya, dan mengancam rakyatnya. AS akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk menjamin keamanan tanah air Amerika dan melindungi sekutu kami di wilayah ini," kata Presiden Donald Trump dalam sebuah pernyataan, dikutip Reuters
Peluncuran yang berlangsung pada malam hari menambah kegusaran di Washington, Seoul dan Tokyo mengenai kemajuan program senjata nuklir Pyongyang yang terus berlanjut dan rudal balistik antar benuanya (ICBM). Merespon tes tersebut, perwira militer AS dan Korea Selatan membahas pilihan respons militer.
Militer Korut Kim Jong Un, meningkatkan ketegangan awal bulan ini dengan peluncuran ICBM pertamanya.
"Sebagai hasil peluncuran rudal tingkat ICBM, ini jelas menunjukkan ancaman keselamatan bangsa kita yang parah dan nyata," kata Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, yang merencanakan untuk mengadakan pertemuan Dewan Keamanan Nasional-nya.
Rudal Jarak Jauh Terbaru Angkatan Laut AS dapat Mengubah Keseimbangan di Laut Cina Selatan
Pejabat tinggi militer AS, Kepala Staf Gabungan Joseph Dunford, dan Admiral Harry Harris, komandan Komando Pasifik AS, berbicara melalui telepon dengan pejabat tinggi militer Korea Selatan, Jenderal Lee Sun-jin, untuk membahas opsi respons militer terhadap peluncuran tersebut. .
Administrasi Trump mengatakan, semua opsi ada di atas meja, termasuk pilihan militer, namun juga menjelaskan, diplomasi dan sanksi adalah program pilihannya.
"Setelah pertemuan Dewan Keamanan Nasional Korsel, Presiden, Moon Jae-in menginginkan Dewan Keamanan UN membahas sanksi baru dan lebih kuat terhadap Korut," kata Presiden Blue House
KEYWORD :
Korea Utara Rudal ICBM Amerika Serikat