Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat AS (ATACMS) menembakkan rudal ke Laut Timur selama latihan gabungan Korsel-AS yang ditujukan untuk melawan uji coba ICBM Korut (Getty Images)
Jakarta - Korea Selatan terlihat melakukan langkah-langkah untuk meningkatkan ukuran dan jangkauan rudal balistiknya, pasca uji rudal anatarbenua (ICBM) Korea Utara pada Jumat (29/7).
Washington, sekutu setia Seoul, secara diam-diam menyetujui melalui Penasihat Keamanan Nasional AS, HR McMaster bahwa perundingan dapat dimulai dengan Korsel untuk memperluas jangkauan dan kekuatan sistem rudalnya sebagai sarana mempersiapkan perang dengan Pyongyang, menurut The Hill , dilansri Arab News pada Senin (31/7)
Menurut perjanjian rudal bilateral 2012 antara Washington dan Seoul, bagaimanapun, Korsel harus terlebih dahulu mendapatkan izin dari Amerika Serikat sebelum dapat meningkatkan persenjataannya, dikutip oleh New York Times.
Penasihat keamanan nasional Seoul menghubungi McMaster pada Sabtu (29/7) merekomendasikan, Washington dan Seoul memulai pembicaraan yang memungkinkan Koresel dapat segera meningkatkan persenjataan rudalnya.
Setelah peluncuran rudal balistik antarbenua Korea Utara (ICBM) Korea, Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa AS akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk melindungi dirinya dan sekutu-sekutunya di wilayah tersebut.
Peluncuran rudal Korut yang ke 14 pada 2017, membuat AS dan Korsel kembali mengacam negeri yang dipimpin oleh Kim Jong un tersebut. Keduanya mengatakan opsi militer berada di atas meja melawan Korut, menurut Independent.
Presiden Korsel Upayakan Dialog dan Jalan Penyatuan dengan Pyongyang yang Dianggap Terisolasi
Korea Utara Rudal Korea Selatan ICBM