Ilustrasi
Jakarta – Kabar baik datang dari dunia penelitian dan publikasi ilmiah. Per Juli 2017, jumlah publikasi ilmiah internasional Indonesia yang terindeks global mengalami peningkatan menjdi 9.349 dokumen. Jumlah tersebut berhasil melampaui Thailand dengan total 8.204 dokumen.
“Tak lama lagi publikasi ilmiah internasional Indonesia akan melampaui Singapura yang berada pada angka 10.977 publikasi,” kata Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir lewat siaran pers, Selasa (1/8) di Jakarta.
Meski melewati Thailand, Indonesia rupanya masih kalah dari negara tetangga Malaysia. Hingga saat ini Malaysia menduduki rangking pertama jumlah publikasi ilmiah internasional di Asia Tenggara, dengan jumlah 15.985. Sementara Singapura bercokol di peringkat kedua dengan total 10.977 publikasi.
Menristekdikti mengatakan capaian tersebut merupakan hasil dari kebijakan yang diterapkan Kemristekdikti di perguruan tinggi dan lembaga penelitian. Salah satunya dengan dikeluarkannya Permenristekdikti Nomor 20 Tahun 2017 tentang Pemberian Tunjangan Profesi Dosen dan Tunjangan Kehormatan Profesor, yang salah satuya dievaluasi melalui publikasi ilmiah.
“Pada akhir 2017, targget publikasi ilmiah internasional Indonesia adalah 15.000 publikasi,” paparnya.
KEYWORD :Pendidikan Publikasi Ilmiah Kemristekdikti