Kapal Angkatan Laut Kuwait
Dubai - Pemerintah Kuwati menolak laporan Reuters yang menyatakan bahwa Iran telah menggunakan perairannya, untuk menyelundupkan senjata dan peralatan pada pasukan Houthi di Yaman.
"Kuwait membantah berita yang telah dilaporkan oleh Reuters mengenai eksploitasi Iran terhadap perairan Kuwait, untuk memberi bantuan senjata dan militer ke Huthi di Yama," jelas Kementerian Luar Negeri Yaman
Sumber orang dalam kementerian menyebutkan, "perairan Kuwait berada di bawah kendali penuh angkatan laut dan penjaga pantai Kuwait, dan tidak ada laporan pergerakan atau aktivitas laut yang mencurigakan," ujarnya.
Tidak hanya itu kementerian juga mendesak media internasional, agar menyelidiki laporan-laporan itu dengan lebih teliti. Pada Selasa (01/08) kemarin, Reuters mengutip sumber yang mengetahui adanya rute baru yang digunakan Garda Revolusi Iran, untuk menyalurkan pengiriman senjata ke sekutunya di Houthi.
Sebelumnya sumber regional dan barat mengatakan pada pihak Reuters bahwa Iran mengirim penasehat senjata dan militer ke Huthi, Yaman, secara langsung atau melalui Somalia. Namun, rute ini membahayakan karena adanya kapal angkatan laut internasional yang berpatroli di Teluk Oman dan Laut Arab.
Selama enam bulan terakhirn, sumber dari Baraat dan Iran, menyatakan bahwa Korp Garda Revolusi Iran, mulai menggunakan perairan yang lebih jauh ke Teluk antara Kuwait dan Iran. Dengan menggunakan rute baru ini, kapal Iran memindahkan peralatan ke kapal yang lebih kecil di ujung utara teluk, dimana tingkat pengawasan lebih kecil.
Yaman telah lebih dari dua tahun mengalami perang sipil, antara Huthi yang didukung oleh Iran, dengan pemerintahan Presiden Abs Rabbu Mansour Hadi, yang didukung oleh koalisi Saudi. Lebih dari 10 ribu orang tewas dalam perang ini, 300 ribu orang terinfeksi kolera.
Internasional Kuwait Iran Yaman Arab Saudi