Minggu, 24/11/2024 00:49 WIB

Novel Baswedan Pesimis Peneror Diungkap Polri

Dhanil bersama sejumlah orang diketahui sebelumnya telah membesuk Novel yang tengah menjalani perawatan mata di Singapura.

Seorang aktivis yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi membentang poster saat mengikuti aksi dukungan di depan gedung Merah Putih KPK.

Jakarta - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan pesimis kasus teror yang menimpanya dapat diungkap Polri. Terlebih hingga saat ini hari 116 pascapenyerangan, polisi tidak memberikan titik terang.

"Saat ini Novel pesimis bisa diungkap  Polri," kata Ketum PP Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak dalam diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (5/8/2017).

Bukan tanpa alasan Novel pesimis kasusnya bisa diungkap polisi. Sebab, kata Dahnil, Novel melihat banyak keganjilan dalam pengusutan kasus ini. "Apalagi dulu kan novel itu penyidik Polisi jadi tahu SOP penyidikan," ungkap dia.

"Makanya kami dorong pembentukan Tm Gabungan Pencari Fakta (TGPF)," tegas Dahnil.

Dhanil bersama sejumlah orang diketahui sebelumnya telah membesuk Novel yang tengah menjalani perawatan mata di Singapura. Tak hanya membesuk, Dhanil juga melakukan komunikasi dengan Novel terkait teror tersebut.

Sebelum mendapatkan serangan penyiraman air keras  dari dua pria tidak dikenal, kata Dhanil, Novel sempat mendapat peringatan atau warning dari intelijen Polri. Setelah mengetahui adanya potensi serangan ke Novel, kata Dahnil, Polda Metro selanjutnya mengirim pengamanan di sekitar rumah Novel.

"‎Jadi sebelum peristiwa, Polda Metro Jaya sudah menyampaikan akan ada potensi penyerangan ke Novel. Mereka punya data intelijen ada upaya penyerangan," terang Dahnil.

Namun entah mengapa, pengamanan Polda Metro di sekitar rumah Novel di wilayah Jakarta Utara tiba-tiba ditarik‎ dan diganti dengan pengamanan dari Mabes Polri.

"Ini kan artinya sejak awal Polda Metro sudah komunikasi dengan Novel dan sebelum penyerangan juga Novel merasa saat keluar rumah ada motor lewat dan banyak yang mengamati. Sampai pada akhirnya 11 April 2017 dia mendapat serangan," ujar  Dahnil.

KEYWORD :

Novel Baswedan KPK Polri




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :