Sabtu, 21/12/2024 22:42 WIB

Internasional

AS Jatuhkan Sanksi Baru Terhadap Korut, China dan Rusia

Pemerintah Amerika Serikat pada Selasa (22/8) kembali menjatuhkan sanksi baru terhadap Korea Utara

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump (Foto: Reuters)

Jakarta - Pemerintah Amerika Serikat pada Selasa (22/8) kembali menjatuhkan sanksi baru terhadap Korea Utara yang juga menargetkan perushaan dan individu China dan Rusia yang mendukung program nuklir Pyongyang.

Departemen Keuangan Amerika Serikat menjatuhkan sanksi terhadap enam entitas milik China, satu Rusia, satu Korea Utara dan dua berbasis di Singapura. Mereka termasuk anak perusahaan yang berbasis di Namibia dari perusahaan China dan entitas Korea Utara yang beroperasi di Namibia. Sanksi tersebut juga menargetkan enam orang - empat orang Rusia, satu orang China dan satu orang Korea Utara.

Langkah tersebut menyusul sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa yang disepakati pada bulan ini setelah Korea Utara menguji dua rudal balistik antar benua pertamanya pada bulan Juli.

China dengan jenkel mengatakan Washington harus segera memperbaiki kesalahannya yang menerapkan sanksi sepihak terhadap perusahaan dan individu China untuk menghindari kerusakan kerjasama bilateral. Sementara, Kedutaan Rusia belum memberikan komentar sanksi baru Paman Sam tersebut.

Departemen Keuangan Amerika Serikat mengatakan, sanksi baru tersebut menargetkan individu dan perusahaan yang  mendukung program rudal nuklir dan balistik Korea Utara dan perdagangan energinya. Mereka itu termasuk, tiga importir batu bara China.

Langkah-langkah tersebut juga menyasar kepada orang-orang yang membantu Korea Utara mengirim pekerja ke luar negeri dan memungkinkan entitas Korea Utara yang mendapat akses ke sistem keuangan Amerika Serikat dan internasional.

”Treasury akan terus meningkatkan tekanan pada Korea Utara dan juga akan menjatuhkan sanksi terhadapa mereka yang mendukung kemajuan program rudal nuklir dan balistik, dan mengisolasi mereka dari sistem keuangan Amerika,” kata Menteri Keuangan Steven T. Mnuchin dalam sebuah pernyataan.

”kami tidak dapat menerima individu dan perusahaan di China, Rusia, dan tempat lain yang memungkinkan Korea Utara menghasilkan pendapatan yang digunakan untuk mengembangkan senjata pemusnah massal,” tambahnya

Departemen Kehakiman Amerika Serikata juga penyitaan USD11 juta dari perusahaan yang diduga mencuci uang untuk bank Korea Utara. Perusahaan-perusahaan tersebut mencakup Velemi Management and Transatlantic Partners yang berbasis di Singapura, dan Dandong Chengtai Trading Co yang berbasis di China, yang juga dikenal dengan Dandong Zhicheng Metallic Material.

 

KEYWORD :

Amerika Serikat China Rusia Korea Utara




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :