Qatar diboikot sejumlah negara Timur Tengah
Washington - Pemerintah Qatar memulihkan hubungan diplomatiknya dengan Iran dan akan mengutus kembali duta besarnya ke Teheran. Doha memutuskan hubungan dengan Negeri Para Mullah pada awal 2016 ketika massa menggeledah misi diplomatik Saudi di Teheran dan Masyhad.
Pemulihan hubungan kedua negara tersebut akan membuat ketegangan dengan tetangganya di Teluk Arab, dan tak terkecuali Amerika Serikat, musuh buyutan Iran
Kuartet Anti-Teror - yang terdiri dari Arab Saudi, UEA, Bahrain dan Mesir - memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar pada Juni dan memberlakukan boikot perdagangan dan perjalanan sebagai protes atas dukungan Doha mendukung kelompok militan dan campur tangan dalam urusan dalam negeri di negara-negara tetangganya.
Pemulihan hubungan diplomatik Doha dengan Teheran tidak selalu berarti sebuah aliansi, namun tidak diragukan lagi akan dipandang sebagai langkah ke arah yang salah oleh Washington dan kuartet negara-negara Arab yang menekan Qatar untuk memutuskan hubungannya dengan ekstremis yang keras, kata David Andrew Weinberg , Seorang rekan senior di Foundation for Defense of Democracies, kepada Arab News.
”Ini sangat mungkin mengingat, pembayaran uang tebusan yang sangat besar dari Qatar ke Iran dan kelompok bersenjata yang didukung Iran di Irak digambarkan sebagai tindakan yang memicu sanksi Kuartet terhadap Qatar,” katanya
David DesRoches, profesor di Pusat Studi Strategis Timur Dekat Asia Tenggara di Washington, mengatakan kepada Arab News,” Ini tak tampak bagi saya langkah yang baik saat ini. Ini tidak akan diterima dengan baik di Washington, dan berusaha melawan narasi Qatar yang mereka targetkan secara tidak adil.”
”Sementara geografi mengharuskan beberapa kerja sama antara Qatar dan Iran ini bisa dilakukan tanpa melakukan tindakan ini,” tambahnya.
Iran menyambut baik tindakan ini oleh pemerintah Qatar, kata kementerian luar negeri. Doha mengatakan Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani dan Menteri Luar Negeri Iran Mohammed Javad Zarif membahas hubungan bilateral dalam sebuah panggilan telepon.
KEYWORD :Qatar Iran Amerika Serikata
