Dirjen Perhubungan Laut (Hubla) Kemenhub Antonius Tonny Budiono keluar dari gedung KPK, usai menjalani pemeriksaan
Jakarta - Direktur Jenderal Perhubungan Laut (Hubla) Kementerian Perhubungan Antonius Tonny Budiono (ATB) diduga menerima suap dengan total sekitar Rp 20 miliar. Dari jumlah tersebut, sebesar Rp 18,9 miliar dalam bentuk tunai yang tersimpan dalam 33 tas ransel.
Sebelumnya uang itu ditemukan Satgas KPK mencocok Tonny di rumah dinasnya, Mess Perwira Ditjen Hubla, Gunung Sahari, Jakarta, Rabu (23/4/2017). Uang yang ditemukan dari salah satu ruangan di rumah dinas itu kini telah disita KPK sebagai barang bukti."Uang yang ditemukan KPK saat OTT di lokasi kediaman tersangka (ATB) di Mess Perwira Ditjen Hubla," ujar Juru Bicara KPK Febri Diansyah di kantornya, Jakarta, Jumat (25/8/2017).Berikut rincian uang dugaan suap yang telah diamankan dari rumah dinas anak buah Menhub Budi Karya Sumadi itu:2. SGD (dollar Singapura) 660,249
3. GBP (Poundsterling Inggris) 15,540
4. VND (dollar Vietnam) 50,000
5. Euro 4,200
6. RM (Ringgit Malaysia) 11,212
7. Rupiah sekitar Rp 5,7 miliarSelain Rp 18,9 miliar dengan pecahan sejumlah mata uang, KPK juga menyita uang Rp 1,174 miliar yang berbentuk saldo di rekening bank merupakan suap yang diterima Tonny dari Komisaris PT Adhi Guna Keruktama (PT AGK), Adiputra Kurniawan.Sehingga total uang yang diamankan sekitar Rp 20 miliar. Diduga Tonny menerima suap terkait perijinan dan proyek-proyek di lingkungan Ditjen Hubla. Salah satunya, suap itu diterima Tonny dari Adiputra terkait pengerjaan pengerukan pasir di pelabuhan Tanjung Mas, Semarang, Jawa Tengah.
Suap Kemenhub Tonny Budiono KPK