Jalur Gaza (foto: NY Times)
Yerussalem – Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memberikan bantuan sebesar 2,5 juta dolar atau Rp 33 miliar ke Jalur Gaza, Jumat (25/8) kemarin.
Bantuan tersebut akan digunakan untuk mengatasi krisis air, bahan bakar, peralatan pertanian dan kelengkapan medis di tengah ancaman kesehatan akibat konflik Palestina dan Israel.
“Terjadi penurunan kualitas hidup yang sangat drastis di Jalur Gaza, dan terus berlanjut,” ujar Koordinator Bantuan Pembangunan PBB untuk Palestina Robert Piper, dilansir dari Memo, Sabtu (26/8).
Dilaporkan, penduduk Gaza hanya menerima suplai listrik maksimal empat jam sehari. Aliran air bersih dan sistem pembuangan limbah tidak berfungsi. 40 persen obat-obatan tidak tersedia, dan akan habis dalam jangka waktu satu bulan, sementara korban terus berjatuhan.
Bulan lalu, PBB sebenarnya menyerukan agar donatur internasional mengeluarkan bantuan sebesar 25 juta dolar untuk Palestina. Namun sampai saat ini baru 10 persen yang bisa disalurkan.
Demokrat Waspadai Kehadiran Kelompok pro-Palestina yang Tuntut Embargo Senjata dalam Konvensi
Kondisi di Gaza makin memburuk sejak April lalu. Penyebabnya adalah perselisihan antara Hamas dan Otoritas Palestina (PA) yang tak kunjung berakhir. PA, selaku perwakilan resmi pemerintah memotong pasokan listrik ke Gaza, agar Hamas menyerahkan kontrol politik ke tangan PA.
Palestina Israel Jalur Gaza Timur Tengah