Sabtu, 23/11/2024 14:38 WIB

Petani Tebu Demo Istana

Aksi tersebut meminta ketegasan presiden Joko Widodo atas masuknya gula impor kuasai pasar konsumsi.
 

APTRI demo Istana

Jakarta - Ratusan petani tebu yang tergabung dalam komunitas Andalan Petani Tebu Rakyat Indonesia menggeruduk Istana Negara di jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin 28/8/2017). Aksi tersebut meminta ketegasan presiden Joko Widodo atas masuknya gula impor kuasai pasar konsumsi.

"Kami minta impor gula untuk konsumsi dibatasi sesuai kebutuhan saja dan tidak 

boleh dipasarkan pada saat musim giling," ujar Ketua APTRI Soemitro Samadikoen di depan Istana Negara, di jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin 28/8/2017).

Soemitro mengatakan gula produksi petani kalah saing di pasaran. Menurutnya, konsumen lebih memilih gula impor dengan tawaran harga yang lebih murah.

Soemitro mengatakan bukan hanya gula impor yang merasuki pasar konsumsi. Anehnya, kata dia, gula rembesan rafinasi juga mengisi lapak pasar.

Soemitro menyampaikan nasib petani tebu semakin terancam dengan situasi itu. Ia memastikan masuknya gula impor secara pasti merugikan pihaknya.

"Termasuk yang menyebabkan harga gula turun adalah adanya PPN, akan tetapi saat ini gula tani sudah bebas PPN," ucapnya.

Soemitro menjelaskan harga gula tani tahun ini merosot tajam yakni rata-rata Rp 9.000-9.500/kg dibanding tahun 2016 yang bisa mencapai rata-rata Rp 11.000 - 11.500/kg. Ia menyampaikan adanya celah kerugian yang sangat besar yakni Rp 2.000/kg kalau dikalikan seluruh gula tani yang mencapai sekitar 1 juta ton.

"Maka total kerugian mencapai Rp. 2 (dua ) Triliyun. Kebutuhan gula konsumsi pada tahun 2016 sebesar 2,7 juta ton, sedangkan produksi gula dalam negeri 2,3 juta ton sehingga masih ada kekurangan 400.000 ton. Impor gula pada tahun 2016 sekitar 1,6 juta ton sementara kebutuhan hanya 400.000 ton sehingga ada kelebihan 1,2 juta ton yang membanjiri pasar pada tahun 2017 ini, akibatnya gula tani musim giling tahun 2017 tidak bisa terserap pasar alias tidak laku," terangnya.

 

 

KEYWORD :

APTRI Soemitro Samdikoen Istana Negara




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :