Sabtu, 23/11/2024 18:54 WIB

Bisnis Korek Grafir NU, Santri Ini Dapat Apresiasi dari Menaker

Kreatif dan jeli membaca peluang. Itulah yang dilakukan Umar Jamaluddin, santri asal Tempuran, Magelang Jawa Tengah. 

Santri Ponpes Roudlatut Thulab Tempuran Magelang Umar Jamaluddin pengrajin grafir korek zippo NU beserta contoh-contoh produknya. Menaker M. Hanif Dhakiri mengapresiasinya sebagai contoh santri enterpreneur inspiratif.

Jakarta - Kreatif dan jeli membaca peluang. Itulah yang dilakukan Umar Jamaluddin, santri asal Tempuran, Magelang Jawa Tengah. Pemuda 27 tahun ini kreatif mengaplikasikan seni grafir di atas korek api zippo. Agar lebih spesifik, dia menjadikan lambang Nahdlatul Ulama (NU) sebagai motif utama pada produknya.

“Saya melihat, belum ada yang menjual zippo dengan grafir NU. Padahal, sebagian besar pria warga NU perokok,” ujar Umar, Rabu, 29 Agustus 2017. “Dari jutaan warga NU, pasti ada yang tertarik. Bismillah”.

Hal lain yang menguatkan keyakinannya adalah, sebagai santri yang dibesarkan di lingkungan nahdliyin, Umar sadar betul kekuatan rasa memiliki warga NU terhadap logo organisasinya. Ia juga memahami kekuatan kultural dan kekerabatan warga NU. Semua itu menjadi pangsa pasar yang menjanjikan.

Dan benar, tak lama setelah ia mengunggahnya di akun facebook (@tokokutokomutokonu) dan instagram (@tokoku_tokomu_tokonu), pesananpun datang dari berbagai daerah. Kekuatan pasar ofline juga menjanjikan. Produknya dipasarkan dari jamaah pengajian, maulidan dan tahlilan.

Tentu, dia tak hanya menyediakan dan melayani jasa grafir zippo NU. Gambar lain seperti logo organisasi, logo komunitas, gambar obyek tertentu juga dilayani. Namun, 80 persen adalah logo NU. Pesanan tak hanya dari pengurus atau warga NU di dalam negeri. Belum lama, ia menerima order dari pengurus cabang istimewa NU Korea Selatan.

Sejak ia menekuni usaha ini 11 bulan silam, rata-rata tiap bulan menerima order hampir 100 zippo. Harga zippo grafir yang original Rp 550 ribu. Untuk kualitas standard Rp 260 ribu. Guna memenuhi pesanan, Umar mengerjakannya bersama tiga rekan. Kini, alumni pesantren Raudlatul Thulab, Tempuran Magelang ini menjadi santri sekaligus entrepreneur. Siang bisnis, sore dan malam hari menjadi guru mengaji.

Karya Umar juga telah sampai ke tangan Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri. Menteri yang juga kader NU ini takjub dan mengapresiasi zippo NU yang ia terima dari saudaranya. “Saya sangat mengapresiasi pemuda yang kreatif,” ujarnya. “Di era persaingan kerja yang ketat, kreatifitas adalah salah satu kunci kesuksesan kerja”.

Menaker juga memuji Umar sebagai santri yang menekuni ilmu agama, sekaligus melek dan bijak memanfaatkan komunikasi dan informasi. “Dia menjadikan media sosial sebagai media pemasaran yang efektif dan efisien,” tambah Menteri Hanif. Ia berharap, keberhasilan Umar bisa menginspirasi anak muda Indonesia yang lain. 

KEYWORD :

Info Ketenagakerjaan Menaker Hanif Dhakiri




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :