Sabtu, 23/11/2024 07:24 WIB

PPP: Jika Melanggar Universal, Keluarkan Myanmar dari ASEAN

Pemerintah RI untuk mengusulkan pertemuan internal tingkat ASEAN khusus merespons tragedi Rohingya ini.

Aung San Suu Kyi (Foto: Reuters)

Jakarta - Kejadian pembantaian muslim Rohingnya di Myanmar saat ini,  adalah sebuah tragedi kemanusiaan yang menyedihkan. Terjadi pelanggaran HAM berat yang mengarah pada genosida etnis tertentu.

Itulah yang dikemukakan Arwani Thomafi, Ketua Fraksi PPP di MPR. Kata dia, krisis dan tragedi di Myanmar ini adalah ujian bagi para tokoh dan negara-negara yang gemar berceramah tentang Hak Asasi Manusia, kesetaraan dan persaudaraan manusia. "Ini juga ujian tentang kegunaan dari persatuan ASEAN bagi perlindungan manusia-manusia yang ada di dalamnya

"Ini bentuk nyata dan sempurna radikalisme yang dipraktikkan oleh negara. Jika hal ini dibiarkan terus maka secara khusus jelas akan mengganggu stabilitas kawasan ASEAN," ujar Arwani dalam siaran persnya.

Atas dasar tersebut,  kata dia, mendorong pemerintah RI untuk mengusulkan pertemuan internal tingkat ASEAN khusus merespons tragedi Rohingya ini. Karena, perlu ada tindakan nyata dari negara-negara ASEAN atas peristiwa yang terjadi menimpa suku Rohingya.  

"Karena salah satu tujuan berdirinya ASEAN yakni memelihara perdamaian dan stabilitas regional di kawasan ASEAN.  Peristiwa yang menimpa Rohingya jelas telah merusak perdamaian dan stabilitas di kawasan ASEAN," kata Arwani.

Bila memang Myanmar terbukti tidak lagi menerapkan prinsip universal dan keluar dari spirit ASEAN, Arwani mengatakan, maka Myanmar harus dikeluarkan dari ASEAN. Upaya ini memberi pesan penting bagi dunia internasional bahwa negara-negara di kawasan ASEAN menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan perdamaian.

Tak hanya itu saja, kata Arwani, Indonesia perlu terus meningkatkan upaya memberikan bantuan obat-obatan dan makanan. Indonesia penting untuk mendorong gagasan tentang pendirian sebuah institusi atau mekanisme pendanaan global untuk pengungsi Rohingnya.

"Bersamaan dengan itu harus ada upaya menyelesaikan akar dari krisis Rohingya ini, yaitu ekslusi dan diskriminasi terhadap orang-orang Rohingya di Myanmar,"ujar Arwani.

KEYWORD :

Rohingnya PP Myanmar




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :