Keluarga muslim Rohingnya, Myanmar
Jakarta - Organisasi Amnesty International Indonesia mendesak Pemerintah Indonesia untuk aktif ambil bagian dalam menyelesaikan krisis kemanusiaan di Myanmar pascapeningkatan konflik yang mengakibatkan tewasnya sekitar 400 orang Rohingya.
Hal tersebut disampaikan oleh Pimpinan Misi Pencari Fakta Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Myanmar Marzuki Darusman dengan didampingi oleh Direktur Eksekutif Amnesty Intrnational Indonesia Usman Hamid dan Direktur Center for Strategic and International Studies (CSIS) Philip Vermonte di Kantor Amnesty Intenational Indonesia, Jakarta, Minggu sore.
"Melihat gentingnya situasi kemanusiaa di Rakhine, pemerintah Indonesia selayaknya melakukan upaya diplomasi kepada Pemerintah Myanmar untuk segera menghentikan kejahatan hak asasi manusia yang diarahkan kepada komunitas Rohingya," kata Marzuki.
Marzuki Darusman juga meminta Pemerintah Indonesia mendesak Pemerintah Myanmar untuk mengizinkan tim pencari fakta yang dibentuk Dewan Hak Azasi Manusia PBB pada Maret 2017 guna mengungkapkan kebenaran, menuntut tanggung jawab para pelaku kejahatan hak azasi manusia dan menjamin keadilan bagi korban.
Menurut dia, tanpa upaya serius dalam menyelesaikan kejahatan kemanusiaan maka hanya akan memperpanjang penderitaan yang dialami korban.
Menurut laporan yang dikeluarkan oleh Amnesty International Indonesia, situasi di negara bagian Rakhine makin memprihatinkan setelah puluhan ribu warga Rohingya mengungsi ke perbatasan Bangladesh dan 400 tewas dalam konflik bersenjata di negara bagian itu.
Amnesty mencatat bahwa pelanggaran serius hak asasi manusia telah dialami oleh penduduk di negara bagian Rakhine terutama komunitas Rohingya selama puluhan tahun karena tindakan Pemerintah Myanmar.
Amnesty International melaporkan pada 2016 aparat bersenjata Myanmar telah dengan sengaja melakukan pembunuhan kepada warga sipil, menembak secara serampangan di desa-desa, menangkap pemuda Rohingya tanpa alasan, memperkosa perempuan Rohingya dan merusak tempat tinggal serta harta benda.
Situasi itu, menurut pernyataan Amnesty International diperparah oleh rangkaian penangkapan para pegiat hak asasi manusia.
Pada kesempatan itu, Amnesty International juga meminta Pemerintah Bangladesh membuka pintu bagi warga Rohingya yang mencari perlindungan dan menjamin kelangsungan hidup mereka selama di pengungsian.
Amnesty juga menyeru Pemerintah Indonesia serta negara-negara Asia Tenggara yang lain agar mau menerima para pengungsi komunitas Rohingya dan menyediakan perlindungan dan tempat tinggal yang layak.
"Ini ujian besar untuk ASEAN yang baru merayakan ulang tahun ke-50," kata Philip Vermonte merujuk organisasi negara-negara Asia Tenggara.
Ia menilai, ASEAN memiliki momentum yang baik untuk menunjukkan sikapnya dengan menyelesaikan permasalahan tersebut. Ant
KEYWORD :Amnesty Internasional Krisis Rohingnya