Gedung KPK RI (foto: Jurnas)
Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) heran dengan pihak yang menuding adanya pinjaman uang sekitar Rp 5 miliar dari pengusaha Probosutedjo untuk melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT). Bahkan tudingan itu dinilai lembaga antikorupsi tak mendasar.
Jubir KPK, Febri Diansyah menepis tudingan tak mendasar itu. Pasalnya, kasus suap terhadap pejabat atau pegawai di Mahkamah Agung (MA) terkait dengan pengurusan perkara itu merupakan kasus lama yang telah berkekuatan hukum tetap."Kami juga bingung dengan tudingan yang tidak jelas tersebut. Karena putusan atau kasus tersebut sudah berkekuatan hukum tetap. Itu kasus lama, sekitar tahun 2006, itu berkekuatan hukum tetap," ujar Febri, Selasa (5/9/2017).Dalam putusan perkara tersebut, kata Febri, sejumlah pihak telah divonis bersalah oleh Pengadilan Tipikor. Bahkan, uang suap sudah dinyatakan pengadilan dirampas untuk negara.Probosutedjo sendiri pada saat itu sedang terlibat kasus korupsi penyelewengan dana reboisasi yang didakwakan kepada perusahaannya, PT Menara Hutan Buana pada 2006.
Kasus Korupsi KPK