Jum'at, 27/12/2024 06:44 WIB

Myanmar Disebut Anti Kemanusiaan dan Perdamaian

Pembantaian terhadap warga muslim Rohingya oleh militer Myanmar dianggap sebagai bentuk anti kemanusiaan dan perdamaian.

Pengunsi Rohingya meninggalkan kampung halamannya ke Bangladesh (Foto: Al jazeera)

Jakarta - Pembantaian terhadap warga muslim Rohingya oleh militer Myanmar dianggap sebagai bentuk anti kemanusiaan dan perdamaian. Sebab, Pemerintah Myanmar diam atas terjadinya genocide atau kejahatan kemanusiaan tersebut.

Demikian disampaikan Ketua Umum PPP, Romahurmuziy, melalui pesan singkatnya, Jakarta, Selasa (5/9). Menurutnya, tidak ada istilah lain kecuali pemerintah Myanmar telah membiarkan terjadinya genocide yang telah berlangsung beberapa puluh tahun.

"Ini satu hal yang tentu kami kutuk sebagai sebuah tindakan yang anti kemanusiaan dan anti perdamaian," kata Romi sapaan Romahurmuziy.

Kata Romi, apa yang telah dilakukan oleh Pemerintah Myanmar dengan mendiamkan terjadinya genocide, menghilangkan paksa, tidak adanya perlindungan sipil dan bahkan bisa dikatakan pembantaian yang dilakukan secara sistematis dan berkelanjutan oleh sejumlah ekstrimis yang ada di Myanmar terhadap etnis Rohingya.

"Jadi apa yang sudah disuarakan oleh pemerintah kita tentunya harus juga kita pertahankan sebagai jalan kita untuk tetap bisa memasuki Rohingya secara diplomatis," katanya.

KEYWORD :

Rohingya Myanmar DPR Kejahatan Kemanusiaan PPP




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :