Foto yang dirilir Korean News Agency ini menunjukkan rudal Hwasong-14 milik Korut (Foto: Reuters)
Jakarta - Pemerintah Korea Utara dikabarkan mampu mengembangkan rudal yang bisa menghantam Eropa lebih cepat dari yang diperkirakan, menurut menteri pertahanan Prancis.
Florence Parly mengatakan kepada militer Prancis di Toulon ada risiko ke benua Eropa dari rudal balistik antar benua yang sedang dikembangkan oleh rezim Kim Jong Un, dikutip Sky News pada Rabu (7/9)
Komentarnya tersebut menyusul pertemuan Presiden Trump dan Theresa May yang membahas Korea Utara, di mana Perdana Menteri bersikeras, penting bagi masyarakat internasional untuk mengirimkan pesan yang jelas kepada negara terisolasi tersebut.
Chelsea Kembali Coret Sterling untuk Laga UECL
Sementara itu, Trump mengatakan melaui Twitter miliknya, mengizinkan Jepang dan Korea Selatan membeli sejumlah peralatan militer canggih yang meningkat pesat dari Amerika Serikat.
Menteri pertahanan Prancis Ms Parly mengatakan dalam sebuah pidato, skenario eskalasi terhadap konflik besar tidak dapat dibiarkan. Eropa berisiko berada dalam jangkauan rudal Kim Jong Un lebih cepat dari yang diperkirakan.
Sesekali Bentrok soal Batas Laut Cina Selatan, Tiongkok-Vietnam Menandatangani 14 Kesepakatan
Korut dilaporkan terlihat memindahkan rudal balistik antar benua ke arah pantai baratnya. Harian Bisnis Asia Korea Selatan mengutip sumber intelijen yang mengatakan, roket tersebut terlihat bergerak pada Senin, sehari setelah uji coba nuklir keenam dan Pyongyang terbesar.
Kementerian pertahanan Korea Selatan tidak dapat mengkonfirmasi laporan tersebut, namun pada Senin (4/9) pihaknya mengatakan Pyongyang siap meluncurkan rudal lebih banyak.
Pada bulan Juli, Korea Utara menguji dua ICBM yang mampu meudara sekitar 6.200 mil, mengancam bagian daratan AS. Negara Eropa terdekat ke Korea Utara, Norwegia, yang jaraknya lurus sejauh sekitar 3.900 mil.
Peringatan Ms Parly muncul beberapa hari setelah Korea Utara mengklaim telah melakukan uji bom hidrogen - yang diperkirakan oleh Korea Selatan tiga kali lebih kuat dari bom atom Hiroshima.
Menteri Luar Negeri Boris Johnson menyebut tes tersebut sebagai salah satu kemajuan Korea Utara. Ia meminta China menggunakan semua cara untuk memastikan penyelesaian damai di wilayah tersebut. “Kim Jong Un mengklaim menginginkan keamanan dan kemakmuran bagi rakyat Korea Utara,“ katanya kepada Commons.
“Satu-satunya cara untuk mencapai tujuan ini adalah agar Korea Utara mematuhi PBB dan menghentikan program senjata nuklir dan rudal balistiknya, melucuti senjata dengan cara yang lengkap dan dapat diverifikasi.“
KEYWORD :
Korea Utara China Rudal Eropa