Sabtu, 23/11/2024 18:38 WIB

Internasional

UNHCR Kewalahan Nyari Lahan untuk Pengungsi Rohingya

Sejumlah besar pengungsi Rohingya yang melarikan dari kekejaman tentara Myanmar ke negeri tak bertuan, Bangladesh sudah melampaui kapasitas

Pengunsi Rohingya meninggalkan kampung halamannya ke Bangladesh (Foto: Al jazeera)

Jakarta - Sejumlah besar pengungsi Rohingya yang melarikan diri dari kekejaman tentara Myanmar ke negeri tak bertuan, Bangladesh, sudah melampaui kapasitas. Kantor Komisi Tinggi PBB Urusan Pengungsi (UNHCR) mengatakan, total 123.000 pengungsi meninggalkan Myanmar barat sejak 25 Agustus

“Jumlahnya sangat mengkhawatirkan. Mereka naik dengan sangat cepat,“ kata juru bicara UNHCR Vivian Tan.

Jubir UNHCR meminta bantuan lahan yang lebih luas untuk mendirikan kamp baru bagi para pengungsi yang tiba dengan lapar, trauma dan membutuhkan bantuan medis.

“Sebagian besar berjalan berhari-hari dari desa mereka - bersembunyi di hutan, melintasi pegunungan dan sungai  dengan bekal seadanya“ kata agensi tersebut dalam sebuah pernyataan.

Di antara para koraban, banya yang menceritakan bagaimana rumah mereka dibakar oleh para Myanmar, juga menembaki tanpa pandang bulu di sekitar desa mereka di Negara Bagian Rakhine.

Di kota perbatasan Kutupalong, seorang wanita tua dalam keadaan bergelimang darah yang keluar dari kaki kanan bawahnya tertiup angin dalam ledakan. Beruntung masih bisa diselematkan. Anggota keluargan mengatakan kepada Associated Press, ia terluka dalam ledakan ranjau darat. Kaki kirinya dan bagian tangannya juga mengalami luka serius

“Puluhan ribu pengungsi baru dievakuasi ke kamp-kamp yang menjadi perumahan Rohingya sejak 1990an, namun kamp-kamp tersebut sudah memenuhi kapasitas,“ kata badan pengungsi PBB tersebut. Ribuan lainnya berlindung di bawah tenda darurat, di kamp darurat atau di tempat terbuka di mana pun mereka menemukan tempat.

Badan-badan bantuan mengatakan, kebutuhan mendesak adalah tempa penampungan darurat dan pertolongan medis karena  pengungsi terus berdatangan semakin meningkat.

Perkiraan pengungsi baru UNHCR pada Selasa (5/9) adalah hasil para pekerja bantuan yang melakukan penghitungan baru yang lebih akurat, sekaligus merevisi perkiraan pada Senin dari 87.000, kata Tan.

Muslim Rohingya menghadapi diskriminasi di Myanmar yang mayoritas beragama Buddha. Mereka mulai menyebar ke Bangladesh setelah 25 Agustus, ketika gerilyawan Rohingya menyerang pos polisi Myanmar,  yang kemudian mendorong pasukan kemanan melakukan operasi pembersihan untuk membasmi pemberontak dari desa-desa.

 

KEYWORD :

Rohingya Myanmar Bangladesh UNHCR




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :