partai politik/PM
Jakarta - Ketua Relawan Sundantara Kurnia Alfarizy menyatakan secara perlahan partai politik semakin menunjukkan kegagalannya dalam melakukan kaderisasi. Menurutnya, partai politik semakin kehilangan kepercayaan sebagai organisasi yang mampu mencetak calon pemimpin.
Kurnia mengungkapkan fenomena Pilkada DKI Jakarta menjadi lanskap paling nyata dibalik gagalnya partai politik mengusung para kader terbaiknya. Ia menyebut tak satupun para kandidat orang nomor satu di Pilkada DKI berasal dari unsur kader parpol.
Ia menyebutkan Agus Harimurti Yudhoyono, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Anies Baswedan yang ketiganya bukan kader parpol. Ia menilai fakta tersebut memperlihatkan kalahnya elektabilitas para kader sehingga seluruh parpol lebih memilih sosok non-kader sebagai calon yang diusungnya.
"Pada akhirnya partai politik melakukan jalan pintas dengan mengusung kandidat yang punya modal besar dan punya popularitas tinggi," ujar Kurnia Afarizy di Jakarta, Sabtu (9/9/2017).
Ternyata, kata Kurnia, fakta yang sama terjadi pada Pilkada didaerah lain. Selain Jakarta, sejumlah calon kepala daerah dari unsur non-kader partai juga mendominasi di Pilkada Jawa Barat 2018 mendatang.
Hal itu terlihat dari para calon gubernur yang telah muncul ke permukaan untuk siap bersaing di Pilkada Jawa Barat. Diantaranya, Dedi Mizwar yang diusung sebagai calon gubernur partai Gerindra.
Menurut Kurnia, fenomena tersebut menunjukkan pilihan Gerindra yang harus realistis mengingat tiadanya kader yang melampaui elektabilitas Dedi Mizwar.
"Lihat saja koalisi Partai Gerindra-PKS yang mengusung pasangan Deddy Mizwar - Ahmad Syaikhu (Demiz) di pilgub Jabar 2018. Demiz bukanlah kader parpol melainkan aktor kawakan Tanah Air yang terjun ke dunia politik dan kini duduk sebagai wagub Jabar," ungkapnya.
Kurnia mengungkap kenyataan lain dengan majunya Ridwan Kamil sebagai calon gubernur pesaing Dedi Mizwar usungan partai Nasdem. Menurutnya, Ridwan sendiri bukan berasal dari unsur kader parpol.
"RK yang notabene bukan kader parpol boleh saja memegang prinsip bahwa dirinya tidak mau menjadi “petugas partai” mana pun. Namun prinsip RK ini ternyata membuatnya mati langkah," terangnya.
Kurnia mengatakan Ridwan merupakan sosok yang dianggap memiliki modal elektabilitas yang baik. Hanya saja, Kurnia mengingatkan, Nasdem harus tetap mawas terhadap RK.
"Kegalauan RK mengingatkan kita dengan sikap Ahok yang hendak maju merebut kursi DKI 1. Sempat menolak masuk parpol dengan memilih jalur independen namun akhirnya maju melalui kendaraan parpol," paparnya.
KEYWORD :Relawan Sundatara Kurnia Alfarizi Kader Parpol