Ilustrasi buah sawit (Foto: Antara)
Bengkulu – Harga sawit di Bengkulu mengalami kenaikan. Para petani sawit menjual tandan buah segar seharga Rp950 per kilogram. Harga ini mengalami kenaikan Rp150 dari sebelumnya, yakni Rp800 per kilo.
Seperti diungkapkan oleh Salikin, warga Desa Penago Baru, Kabupaten Seluma, menurutnya kenaikan Rp150 per kilo ini dianggap membantu petani sawit. Meskipun bila dibandingkan, harga Rp950 per kilo masih relatif lebih rendah ketimbang harga sawit di Jambi dan Sumatera Selatan.
Harga jual di dua daerah tersebut menurut dia selalu lebih tinggi Rp400 hingga Rp500 per kilogram.
Ini Tiga Komoditas yang Genjot Ekspor Indonesia
“Ini yang jadi pertanyaan, kenapa harga sawit petani di Bengkulu selalu lebih rendah dengan daerah lain dan perbedaan harganya juga cukup jauh,” kata Salikin, Senin (11/9).
Sementara pedagang pengumpul buah sawit, Indra Jaya mengatakan penerapan harga beli di tingkat petani bergantung dengan harga beli di tingkat pabrik.
Saat ini kata dia, harga beli di tingkat pabrik hanya berkisar Rp1.200 per kilogram, sehingga bila dipotong biaya angkut dan lainnya, harga pembelian tingkat petani Rp950 per kilogram.
“Memang perbedaan harga dengan provinsi tetangga dipertanyakan, kami juga meminta solusi pemerintah untuk mengatasi persoalan perbedaan harga ini,” kata dia.
Kabupaten Seluma merupakan salah satu sentra produksi komoditas sawit di Provinsi Bengkulu bersama Kabupaten Bengkulu Utara, Mukomuko, Bengkulu Tengah dan Bengkulu Selatan.
Selain komoditas sawit, petani setempat juga mengandalkan tanaman tahunan lain yakni karet, kopi, dan lada. (Ant)
KEYWORD :Sawit Bengkulu Komoditas