Ahmad Doli
Jakarta - Pentolan Generasi Muda Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia menyatakan sudah menduga tersangka kasus korupsi e-KTP Setya Novanto (Novanto) mangkir dari panggilan pemeriksaan KPK. Padahal, kata dia, Sekjend DPP Golkar Idrus Marham berulang kali dalam dua hari sebelumnya memastikan Novanto akan memenuhi panggilan KPK.
"Biar publik tau bahwa yang disampaikan Idrus kemarin bahwa SN akan datang adalah HOAX," ujar Doli di Jakarta, Senin (11/9/2017).
Doli mengira Novanto bohong tengah mengalami sakit. Menurutnya, Novanto hanya hanya mencari cari alasan supaya bisa mangkir dari panggilan KPK.
"Dan saya juga mendapat informasi bahwa kemarin dan hari-hari sebelumnya SN baik-baik saja dan hadir di beberapa pertemuan dan undangan," ungkapnya.
Doli menyatakan aneh apabila Novanto tiba-tiba dinyatakan sakit. Apalagi, kata dia, sakitnya tiba-tiba jadi banyak.
"Seperti yang dikabarkan terkena secara bersamaan vertigo, gula, ginjal, dan jantung, kita juga semua prihatin," sebutnya.
Doli menyampaikan biasanya kalau orang terkena sakit berat akan susah mengerjakan sesuatu. Apalagi, imbuhnya, mengemban amanah memimpin partai sebesar Golkar.
DPR Belum Terima Surpres Pemecatan Ketua KPU
"Jadi, sekali lagi apabila benar sakit, sebaiknya SN meletakkan jabatan dan mundur sebagai Ketua Umum. Dalam bahasa AD/ART itu masuk kategori berhalangan tetap namanya. Kita ikhlaskan SN (Novanto) untuk fokus menghadapi sakitnya dan kasus hukumnya," ucapnya.
Doli khawatir sakit Novanto hanya drama semata. "Saya kira itu perbuatan yang tercela, tidak taat hukum, dan bagian dari menghambat proses penegakan hukum yang sedang berlangsung. Dan itu akan semakin menambah "malu muka" wajah Golkar, karena dianggap tidak menghargai proses hukum," imbuhnya.
Doli berharap KPK tetap teguh melakukan penegakan hukum bagi Novanto terkait kasusnya.
"Kita percayakan sepenuhnya kepada KPK untuk mengambil langkah hukum berikutnya, termasuk memastikan SN sakit benaran atau pura-pura sakit," kata dia.
Doli menilai adanya kejanggalan pada pemberitahuan tentang kondisi sakit Novanto. Ia heran yang datang menyampaikan mengenai Novanto sakit justru Idrus Marham didampingi dengan beberapa pengurus DPP.
"Sebagai apa mereka hadir di sana? Sebagai kuasa hukumnya SN? Apa hubungannya kasus SN dengan Idrus Marham? Kasus e-KTP ini tuduhannya kepada SN pribadi atau bersama Idrus Marham atau terhadap Golkar? Kenapa jadi institusi Golkar dibawa-bawa dan ditempatkan berhadapan dengan KPK? Apakah kehadiran Idrus Marham dkk merupakan putusan resmi institusi partai? Jangan sampai ada kecurigaan di publik bahwa Golkar secara institusi juga terlibat dan menerima aliran korupsi e-KTP itu," jelasnya.
KEYWORD :GMP Golkar Ahmad Doli Kurnia Novanto