Sabtu, 23/11/2024 16:00 WIB

Internasional

Donald Trump: Sanksi Korut Hanya Setai Kuku

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa terhadap Korea Utara hanya langkah yang sangat kecil.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump (Foto: Asiancoresspondent)

Washington - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa terhadap Korea Utara hanya langkah yang sangat kecil dan tidak ada apa-apanya dibandingkan apa yang seharusnya dalam menghadapi program nuklir negara tersebut.

"Kami pikir kebijakan ini hanya langkah kecil, bukan masalah besar. Saya tidak tahu apakah akan berdampak atau tidak. Pasalnya, sanksi itu tidak seberapa dibandingkan apa yang seharusnya terjadi," kata Trump tanpa menjelaskan lebih jauh.

Dewan Keamanan PBB dengan suara bulat memutuskan menjatuhkan sanksi baru terhadap Korea Utara pada Senin (11/9) sore. Sanksi tersebut termasuk membekukan impor minyak mentah Korea Utara pada tingkat saat ini sebesar 4 juta barel per tahun dan pembatasan impor produk minyak sulingan sebesar 2 juta barel per tahun, atau sekitar setengah dari tingkat saat ini.

Keputusan Senin, merupakan resolusi kesembilan yang disetujui oleh Dewan Keamanan 15 anggota sejak 2006 menyusul uji coba nuklir keenam dan terbesar Korea bulan ini. 

Sebelumnya pemerintah Amerika Serikat mengajukan sanksi yang lebih keras, namun tak mendapatkan dukungan dari China, sekutu utama Pyongyang dan mitra dagangnya, dan Rusia lantaran meminta embargo ekspor minyak ke Korea Utara, yang sebagian besar berasal dari China.

Menteri Keuangan Amerika Serikat Steven Mnuchin mengatakan, jika China tidak menindaklanjuti sanksi baru tersebut, kami akan memberikan sanksi tambahan terhadap Korut dan mencegah mereka mengakses sistem dolar Amerika dan internasional.

Washington sejauh ini banyak menahan sanksi baru terhadap bank-bank China dan perusahaan lain yang melakukan bisnis dengan Korea Utara, mengingat ketakutan akan pembalasan Beijing dan kemungkinan dampaknya yang jauh ke depan pada ekonomi dunia.

KEYWORD :

Korea Selatan Korea Utara Rusia China




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :