Presiden Jepang dan Presiden Korut
Tokyo - Pemerintah Jepang mengatakan provokasi Pyongyang tidak dapat ditolerir lagi. Hal itu di sampaikan setelah Korea Utara menembakkan rudal balistik kedua kalinya yang mengudara di langit Jepang Jumat pagi ini.
Rudal tersebut diluncurkan pada 6:57 waktu Jepang (2157 GMT), terbang di atas Hokkaido dan jatuh pada pukul 7:16 am (2216 GMT) sekitar 2.000 kilometer timur Pulau Cape Erimo, kata Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga.
Jepang memprotes peluncuran terbaru Korut. Ia berjanji akan menjatuhkan sanksi yang paling kuat dan tindakan yang tepat waktu di Perserikatan Bangsa-Bangsa dan tempat lain. Tokyo juga tetap akan berhubungan dekat dengan Amerika Serikat dan Korea Selatan, kata Suga kepada wartawan.
Pada Agustus bulan lalu, Korea Utara menembakkan rudal merupakan rudal jarak menengah Hwasong 12, yang mengudara di atas Jepang dan mendarat berhasil mendar di perairan di wilayah utara Hokkaido pada Selasa pagi (29/8)
Belum lama ini, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) dengan suara bulat menjatuhkan sanksi baru terhadap Pyongyang, menyusul uji coba nuklir pada 3 September.
Sanksi tersebut di antaranya melarang Korea Utara mengimpor semua cairan dan kondensat gas alam, juga membatasi impor produk minyak sulingan menjadi dua juta barel per tahun, serta melarang semua ekspor tekstil dan melarang semua negara untuk memberi izin kerja baru untuk para pekerja Pyongyan.
KEYWORD :
Jepang Rudal Balistik Amerika Serikat