Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat AS (ATACMS) menembakkan rudal ke Laut Timur selama latihan gabungan Korsel-AS yang ditujukan untuk melawan uji coba ICBM Korut (Getty Images)
Seoul - Korea Utara, Jumat (15/9) kembali mengudarakan rudal balistiknya di langit Jepang sebelum mendarat di Samudra Pasifik. Uji coba berlangus pada pukul 7 pagi (2200 GMT) di bagian utara Jepang.
Dilansir Reuters, rudal tersebut mencapai ketinggian sekitar 770 km (480 mil) dan terbang selama sekitar 19 menit dengan jarak tempuh sekitar 3.700 km (2.300 mil), menurut militer Korea Selatan - cukup jauh untuk mencapai wilayah pangkalan milkiter Amerika Serikat di Guam.
Militer Amerika mengatakan Pemerintah Korut melepas rudal balistik jarak menengah. Meski begitu, rudal tersebut tidak menimbulkan ancaman ke Amerika Utara atau wilayah pangkalan militernya di Guam, yang terletak 3.400 km dari Korea Utara.
Namun, kemampuan rudal tersebut masih pada tahap awal pembangunan, rendah sehingga akan sulit menghancurkan Pangkalan Angkatan Udara Andersen Amerika Serikat di Guam.
Pemerintah Amerika Serikat mengulangi komitmen Washington dengan tegas akan membela sekutu-sekutunya. Sekretaris Negara Rex Tillerson menyerukan tindakan baru melawan Korea Utara. Ia mengatakan provokasi yang terus berlanjut hanya memperdalam isolasi diplomatik dan ekonomi Korea Utara.
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in menggemakan pandangan tersebut dan mengatakan bahwa dialog dengan Korea Utara tidak mungkin dilakukan pada saat ini. Ia memerintahkan para pejabat untuk menganalisa dan mempersiapkan kemungkinan ancaman baru di Korea Utara, termasuk pulsa elektromagnetik dan serangan biokimia, kata seorang juru bicara.
Korea Utara Rudal Balistik Amerika Serikat