Pengunsi Rohingya yang membawa orang tuanya meninggalkan Rakhine, Myanmar menuju Bangladesh pada 30 Agustus 2017 (Foto: AFP)
Jakarta - Badan amal Turki membagikan bantuan darurat kepada 80.000 pengungsi Rohingya dalam tiga minggu terakhir. Pengumuman Humanitarian Relief Foundation (IHH) datang saat Wakil Perdana Menteri Turki, Recep Akdag mengiriminya pesan singkat yang mengizinkan mendistribusikan bantuan ke Rohingya.
“Kami ingin memberi Bangladesh dukungan yang sangat serius dan permanen dengan upaya diplomatik,“ katanya dalam sebuah wawancara dengan penyiar TRT Haber, dilansir Anodolu Agency, Sabtu (15/9).
“Seperti kita ketahui, pemerintah Bangladesh menginginkan mereka kembali ke kampung halamannya. Mereka juga negara miskin. Jika pemerintah Bangladesh menunjukkan pengertian dan niat baik mengenai topik ini, kami siap menanggung beban keuangan ini.“
Mahasiswa Bangladesh Berencana Bentuk Partai Baru untuk Cegah Pemerimtahan Otoriter Berulang
Dengan mengetik "Arakan" ke 1866 atau mengunjungi arakanasahipcik.org, pengguna telepon seluler Turki dapat secara otomatis menyumbangkan 10 liras Turki (USD3).
Arakan adalah nama alternatif untuk Rakhine, negara bagian Myanmar barat yang dihuni etnis Rohinya. Sekitar 400.000 warga meninggalkan kampung halaman mereka melintasi perbatasan sejak pasukan keamanan melancarkan tindakan keras pada 25 Agustus.
Pengungsi mengatakan pasukan keamanan dan massa Budhis membunuh pria, wanita dan anak-anak, menjarah rumah dan membakar desa Rohingya. Menurut Bangladesh, sekitar 3.000 orang Rohingya tewas dalam operasi tersebut.
Turki berada di garis depan untuk memberikan bantuan kepada pengungsi Rohingya dan Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan akan mengangkat isu tersebut di PBB.
Akdag mengatakan, Kepresidenan Disaster and Emergency Management Turki, Bulan Sabit Merah Turki dan Yayasan Diyanet memulai kampanye bersama untuk Rohingya melalui situs www.arakanasahipcik.org.
Sementara itu, IHH mengatakan telah mengelontorkan cukup dana, tenda, makanan, peralatan dapur dan barang-barang rumah tangga lainnya dan pakaian untuk lebih dari 9.000 keluarga. Itu juga memasok bahan bangunan untuk tempat penampungan bagi 250 keluarga.
KEYWORD :Turki Bangladesh Rohingya Myanmar