Sabtu, 23/11/2024 22:12 WIB

Tangkal Radikalisme, Densus 26 Gelar Pengajian Aswaja

Densus 26 gelar pengajian kitab Aswaja karangan KH Marzuki Mustamar yaitu kitab Al Muqtathofaat Liahlil Bidayaat di Pamekasan.

Densus 26 gelar pengajian kitab Aswaja di Pamekasan

Pamekasan - Berkembangnya faham dan pemikiran yang menyisipkan ajaran kekerasan dalam ajaran keagamaan terus menjadi perhatian besar organisasi kultural anti radikalisme, Pendidikan Da’i Khusus Ahlussunnah wal-Jama’ah 1926 (Densus 26). Demi menangkal pengaruh ideologi kekerasan menyusupi kesadaran masyarakat di Madura, Densus 26 gelar pengajian kitab Aswaja karangan KH Marzuki Mustamar yaitu kitab Al Muqtathofaat Liahlil Bidayaat.

Dewan Pembina Densus 26 Korwil Madura K Abdul Wasid didaulat membacakan kitab tersebut dalam sambutannya menyatakan saat ini paham radikalisme, faham takfiri dan tuduhan tuduhan bid’ah terhadap amaliyah Nahdliyin sudah ada di depan mata. Demi mencegah paham yang merusak nama baik Islam tersebut, kata dia, maka umat Islam perlu terus menguatkan peran semua elemen dengan kajian berbagai kitab Aswaja.

"Khususnya NU dengan kajian kajian Kitab Aswaja dan dialog sebagai media silaturahim dan thalabul ‘ilmi sehingga dapat menguatkan aqidah dan menangkal radikalisme," ujar Wasid saat acara di berlangsung di PP Matsaratul Huda, Pamekasan, Sabtu (16/9/2017).

Acara tersebut digelar melalui kerjasama antara Pengurus PC Fatayat NU Pamekasan bersama Koordinator Wilayah Madura Densus 26. Acara tersebut diikuti oleh sekitar 150 orang yang terdiri dari unsur Fatayat, GP Ansor, Pagar Nusa, IPNU & IPPNU, dan Korpri PMII Pamekasan.

Wasid berharap pengajian yang sama dapat digelar dengan semakin gencar di Madura.

“Jika warga nahdliyin di Madura ini tetap istiqomah mengoptimalkan pengajian rutin, tahlilan, pengajian di majelis taklim dan masjid dioptimalkan, Insyaallah radikalisme dapat dihindari,” Jelas Kyai Muda asal Sumenep tersebut.

Senada dengan Wasid, Ketua PC Fatayat NU Pamekasan Nyai Hajjah Juwairiyah menyampaikan tujuan digelarnya acara tersebut dalam rangka untuk memperkuat aqidah Aswaja an-Nahdliyah di masyarakat melalui ranting ranting Fatayat NU Pamekasan.

“Melalui pengajian ini, diharapkan nantinya ranting ranting Fatayat di desa desa se Pamekasan ikut serta membendung arus radikalisme dan ikut bahu membahu menjaga dan membentengi masyarakat sekitar dari faham faham Radikal yang menjadi cikal bakal terorisme” ungkapnya.

Sementara itu, Koordinator Densus 26 Wilayah Madura, Nur Faizin sangat mengapresiasi pengajian tersebut. Ia menegaskan bahwa dakwah Islam yang efektif digunakan khususnya di Indonesia ini adalah dakwah yang ramah dengan mengusung Islam rahmatan lil alamin.

Menurutnya, Islam mengajarkan untuk mengedepankan pemahaman agama melalui pengajian dan kegiatan yang bermuatan ajaran akhlak demi menghindari masuknya faham faham radikalisme di Indonesia khususnya di Madura.

“Semakin banyak yang mengaji Kitab Al Muqtathofat ini insyaAllah benih benih radikalisme di Madura tidak akan tumbuh,” kata Faizin.

KEYWORD :

Densus 26 Tangkal Radikalisme Fatayat NU




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :