Kamis, 26/12/2024 16:50 WIB

Internasional

Puluhan Pengungsi Etnis Rohingya Terancam Buntung

Puluhan pengungsi Rohingya masih dirawat di rumah sakit Bangladesh akibat luka peluru dan ledakan yang dilakukan militer Rohinya di negara bagian Rakhine di Myanmar.

Pengunsi etnis Rohingya kehilangan kedua kakinya diduga menginjak ranjau saat melintas ke perbatasan Bangladesh (Foto: Arab News)

Chittagong -  Puluhan pengungsi Rohingya masih dirawat di rumah sakit Bangladesh akibat luka peluru dan ledakan yang dilakukan militer Rohinya di negara bagian Rakhine di Myanmar.

Di antar para korban, ada harus kehilangan anggota badan akibat ledakan ranjau darat, kata dokter di Chittagong Medical College Hospital, rumah sakit pemerintah terbesar di tenggara Bangladesh, sedang berjuang untuk mengatasi para korban tersebut.

Salah satu pasien mereka, Yusuf Nobi (32), seorang pekerja harian dari Yazdina Para, kehilangan kedua kakinya dan kedua matanya akibat ledakan ranjau darat. "Saya tidak ingin hidup lagi. Tolong bunuh aku," jelasnya dengan penuh putus asa

“Keluarga kita sedang dalam krisis, dan kami tidak tahu harus berbuat apa“,  jelas sstri Yusuf Rajiv Begum (26) tahun dalam keadaan putus asa, dilansir Arab News, Minggu (16/9)

Begum menyelaskan insiden, suaminya menginjak sebuah tambang saat keluarga melintasi perbatasan dari Myanmar ke Bangladesh. Tambang tersebut tak lain adalah perangkap yang memutus kedua kakinya dan mencopot kedua bola matanya.

“Kami melintasi perbatasan sekeluarga, ada ibu saya, dua saudara laki-laki, suami saya, dua anak laki-laki dan anak perempuan kami. Sesaat sebelum sampai di perbatasan tiba-tiba ada ledakan besar. Kami pun bertebaran dan berlari ketakutan. Beberapa menit kemudian, ketika sampai di perbatasan Bangladesh, saya melihat suami saya sudah kehilangan anggota tubuhnya. Beruntung ada ambulace,“ jelas Begum

Di samping tempat tidur Yusuf, juga  ada pengusi, Mohammad Hossain, kehilangan kedua kakinya dalam ledakan ranjau darat. Kronologi kejadiannya sama saat melintasi perbatasan. Istri dan anak-anak Hossain berhasil lolos. Kini, istrinya sekarang merawat keluarga dan merawat suaminya di rumah sakit.

Dr. Tanvir Ahmed, seorang dokter tugas di rumah sakit, mengatakan ia belum pernah melihat sejumlah besar pasien yang terluka akibat ranjau darat dan peluru.

“Dalam dua minggu terakhir saja, kami merawat sekitar 50 Muslim Rohingya, semuanya menderita luka tembak dan luka ranjau. Dua dari mereka kehilangan kedua kaki mereka, dua mata mereka hilang,“katanya.

Sekitar 42 pengungsi Rohingya yang cedera serius dirawat di rumah sakit, dan ada di antara mereka berisiko kehilangan setidaknya satu kaki, katanya.

 

KEYWORD :

Bangladesh Rohingya Myanmar Ranjau




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :