Pemimpin Korea Utara, Kim Jong un menyaksikan peluncuran rudal balistiknya (Foto: Reuters)
Jakarta - Korea Utara mengatakan semakin banyak sanksi yang diberlakukan Amerika Serikat dan para sekutu-sekutunya terhadap negaranya, maka ia akan semakin mempercepat kekuatan nuklirnya.
“Sanksi terakhir DK PBB adalah tindakan bermusuhan yang paling kejam, tidak etis dan tidak berperikemanusiaan, yang secara fisik memusnahkan rakyat DPRK, apalagi sistem dan pemerintahannya,“ kata juru bicara Kementerian Luar Negerinya, dilansir Reuters, Selasa (19/9)
Sanksi DK PBB terbaru mencakup pembatasan pasokan minyak mentah ke Korea Utara pada tingkat yang saat ini dan pengurangan komoditas lainnya. Mereka juga, melarang impor tekstil. Sanksi tersebut diberlakukan, menyusul uji coba nuklir keenam dan paling kuat awal bulan ini.
Pengadilan Militer Israel Perpanjang Tahanan Rumah bagi Tentara yang Dituduh Melecehkan Tahanan Palestina
Saat Trump menyampaikan pesan keras untuk menghukum negara yang terisolasi tersebut, Moskow dan Beijing berdiri sebagai pihak penenang, keduanya menghimbau semua pihak menghindari eskalasi yang tidak berguna.
Pada Senin, kepala majelis tinggi Rusia untuk Hubungan Internasional mengatakan, Moskow tidak akan mengizinkan Paman Sam atau negara manapun untuk memprovokasi Korea Utara dalam sebuah konflik militer, di tengah kekhawatiran penggunaan senjata pemusnah massal di dekat perbatasan negara tersebut
KEYWORD :Korea Utara Amerika Serikat Nuklir PBB