Minggu, 24/11/2024 04:17 WIB

Internasional

Iran Berhasil Tembakkan Rudal Terkuat

Pemerintah Iran berhasil pmenguji rudal balistik baru dengan jarak tempuh 2.000 km (1.200 mil)

TV nasional Iran menunjukkan cuplikan serangan rudal yang diluncurkan dari Iran Barat (Foto: Tehran Time)

Dubai - Pemerintah Iran berhasil menguji rudal balistik baru dengan jarak tempuh 2.000 km (1.200 mil), dan akan terus mengembangkan persenjataannya meskipun desakan Amerika Serikat untuk memintanya berhenti.

Pada Sabtu (23/9), Iran mengumumkan rudal bernama Khorramshahr dapat membawa beberapa hulu ledak. Khorramshahr pertama kali diperlihatkan pada parade militer pada Jumat lalu, di mana Presiden Hassan Rouhani mengatakan, Iran akan tetap memperkuat kemampuan rudalnya.

Menteri pertahanan Iran menegaskan, tekanan asing tidak akan mempengaruhi program rudal Iran. ” Kami akan tetap memperbaiki kapasitas pertahanan negara kami dan akan terpengaruh oleh ancaman siapa pun, serta tidak akan meminta izin siapapun,” Brigadir Jenderal Amir Hatami mengatakan dalam sambutan yang disampaikan oleh televisi pemerintah.

Pemerintah Iran membantah pengembangan rudalnya melanggar resolusi PBB. Ia mengatakan misilnya tidak dirancang untuk membawa senjata nuklir, menyusul sanksi sepihak Amerika Serikat terhadap Iran yang menuding rudalnya melanggar resolusi PBB.

Bobot hulu ledak rudal Khorramshahr diumumkan menjadi 1.800 kg (4.000 lbs), menjadikannya rudal paling kuat Iran untuk pertahanan dan pembalasan terhadap musuh yang agresif," kata televisi pemerintah.

Menyusul uji coba tersebut, Presiden Amerika Serikat Donald Trump melalui Twitternya mengatakan, tes rudal  menggambarkan  betapa lemahnya kesepakatan nuklir Iran yang disepakati pendahulunya Barack Obama. Ia juga menghubungkan tindakan tersebut dengan gerakan agresif baru-baru ini oleh Korea Utara.

Iran hanya menguji-menembakkan Rudal Balistik yang mampu menjangkau Israel. Mereka juga bekerja sama dengan Korea Utara,” kata Trump di Twitter. ”Tidak banyak kesepakatan yang kita miliki!” dilansir Reuters, Minggu (24/9)

KEYWORD :

Iran Amerika Serikat Donald Trump Rudal




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :