Pengungsi Rohingya menunggu kapal menyeberangi perbatasan melalui sungai Naf di Maungdaw, Myanmar, 7 September 2017 (Foto: Mohammad Ponir Hossain)
Bangladesh - Polisi dan saksi mata mengatakan sejumlah warga Rohingya, termasuk wanita dan anak-anak, dikhawatirkan tenggelam saat kapal yang mengangkutnya menyelamatkan diri dari Myanmar tenggelam di lepas pantai Bangladesh.
Lebih dari 100 Rohingya berada di atas kapal tersebut terbalik di sekitar laut kira-kira pukul 5.30 malam (11:30 GMT) pada Kamis dekat dengan Patuwartek, sekitar 8 km dari Pantai Inani di Distrik Bazar Cox.
Tujuhbelas korban selamat ditemukan, bersama 15 mayat wanita dan anak-anak, kata polisi setempat.
"Warga Rohingya (yang selamat) mengatakan ada lebih dari 100 orang di atas kapal. Kami khawatir akan lebih banyak mayat lagi," kata Inspektur Mohamed Kai Kislu kepada Al Jazeera.
Nurul Islam, korban selamat yang berusia 22 tahun dari Rathetaung, menaiki kapal dari Go Zon, di sebuah desa Rohingya di sepanjang sungai Naf, pada pukul 10 malam pada Kamis. Ia membenarkan, lebih dari 100 orang, kebanyakan wanita dan anak-anak, berada di atas kapal tersebut. Di antara mereka adalah ibu, istri dan anak laki-laki, serta saudara perempuan dan tiga anaknya.
Mahasiswa Bangladesh Berencana Bentuk Partai Baru untuk Cegah Pemerimtahan Otoriter Berulang
"Saya mencoba memegang anak saya, tapi saya tidak bisa," katanya kepada Al Jazeera yang masih terkejut dan kelelahan.
Sejumlah ambulans, polisi dan petugas pemadam kebakaran bergegas ke tempat kejadian, begitu pula penduduk setempat membawa obor untuk membantu operasi penyelamatan.
Insiden tersebut terjadi saat Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan, jumlah warga Rohingya yang melarikan diri ke negara tetangga Bangladesh sejak kekerasan meletus di negara bagian Rakhine di Myanmar pada 25 Agustus melampaui setengah juta orang.
"Kami berurusan dengan arus manusia yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam hal jumlah," kata Peppi Siddiq, manajer proyek di International Organization for Migration.
KEYWORD :Rohingya Myanmar Bangladesh PBB