Kepala Korps Brimob Polri, Irjen Murad Ismail (Kiri) dan Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto (Kanan)
Jakarta - Senjata api dan amunisi untuk Brimob yang diimpor oleh PT Mustika Duta Mas dinilai tidak berbahaya, apalagi anti tank. Senjata api dan amnuisi itu hanya dipakai untuk efek kejut.
Demikian disampaikan Kepala Korps Brimob Polri Irjen Murad Ismail, saat jumpa pers, di Mabes Polri, Jakarta, Sabtu (30/9). Menurutnya, senjata itu memiliki beberapa macam peluru, ada yang bulat, peluru karet, peluru hampa, peluru gas air mata dan peluru asap serta peluru yang menimbulkan ledakan namun kabut."Peluru-peluru ini kalau kita tembakkan lurus jatuh ke bawah. Dan tidak menembus rumah, ini cuma peluru senjata larasnya pendek. Jadi ini bukan untuk senjata anti tank," kata Murad.Baca juga :
Bertemu Wantimpres, Ketua MPR Ingatkan Pesan Wiranto "Jika Kita Tersesat, Maka Kembalilah ke Pangkal Jalan"
Jadi, kata Murad, senjata ini digunakan juga apabila terjadi operasi pertempuran dalam kota. "Kalau ada musuh di belakang pohon dan di belakang tembok, itu kalau kita tembakan jatuh ke situ, pecah jadi kejut dan orang di belakang pohon jadi lari," terangnya.
Bertemu Wantimpres, Ketua MPR Ingatkan Pesan Wiranto "Jika Kita Tersesat, Maka Kembalilah ke Pangkal Jalan"
Menkopolhukam Wiranto Panglima TNI